🏓 Juz 26 Dan Terjemahan
TadabburAl Quran Juz 26 full merdu ayat dan terjemahan bahasa Indonesia, surah Ar Rahman & Al Waqiah termasuk di dalamnya, dibacakan oleh Syeikh Hani Ar-Ri
BacaanJuz 26 Al Qur'an full lengkap yang dimulai dari surah Al Ahqaf ayat 1 yang diawali dengan bacaan حمٓ dan selesai pada surah Adz Dzariyat ayat 30. Berikut adalah bacaan Juz 26 dan Juz 27 Al Quran berupa teks dan tulisan pada huruf yang diketik tebal. Juz 26 Surah Al Ahqaf Ayat 1 - 5. Juz 26 Surah Al Ahqaf Ayat 6 - 14.
Lengkaparab, latin, dan terjemahan Indonesia. Al Quran Juz 27 | Arab, Latin, Terjemah Indonesia. Al Quran Juz 27 dimulai dari Surat Adz Dzariyat Ayat 31 hingga Surat Al-Hadid Ayat 29. Untuk mulai membaca, silahkan klik salah satu judul surat dibawah ini untuk membuka seluruh surat dan ayat, dan klik lagi jika ingin menutupnya
حمٓ١ Haa, Miim. Diturunkan Al-Quran ini, dari Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (Ingatlah), tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya melainkan dengan ada gunanya yang benar dan dengan ada masa penghujungnya yang tertentu (yang padanya dijalankan pembalasan); dan orang-orang yang kafir
XdXOgds. ۞ وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَـٰهُنَا وَإِلَـٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ ﴿٤٦﴾ 46 Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim , di antara mereka, dan katakanlah "Kami telah beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". وَكَذَٰلِكَ أَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ ۚ فَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَمِنْ هَـٰؤُلَاءِ مَن يُؤْمِنُ بِهِ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الْكَافِرُونَ ﴿٤٧﴾ 47 Dan demikian pulalah Kami turunkan kepadamu Al Kitab Al Qur'an, maka orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al Kitab Taurat mereka beriman kepadanya Al Qur'an; dan di antara mereka ; orang-orang kafir Mekah ada yang beriman kepadanya. Dan tidak adalah yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang kafir. وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ مِن كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ ﴿٤٨﴾ 48 Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya Al Qur'an sesuatu Kitabpun dan kamu tidak pernah menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata kamu pernah membaca dan menulis, benar-benar ragulah orang yang mengingkari mu. بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ ﴿٤٩﴾ 49 Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu . Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. وَقَالُوا لَوْلَا أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَاتٌ مِّن رَّبِّهِ ۖ قُلْ إِنَّمَا الْآيَاتُ عِندَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُّبِينٌ ﴿٥٠﴾ 50 Dan orang-orang kafir Mekah berkata "Mengapa tidak diturunkan kepadanya mu'jizat-mu'jizat dari Tuhannya?" Katakanlah "Sesungguhnya mu'jizat-mu'jizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata". أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿٥١﴾ 51 Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab Al Qur'an sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam Al Qur'an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. قُلْ كَفَىٰ بِاللَّهِ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ شَهِيدًا ۖ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَالَّذِينَ آمَنُوا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوا بِاللَّهِ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ ﴿٥٢﴾ 52 Katakanlah "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi. وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ ۚ وَلَوْلَا أَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاءَهُمُ الْعَذَابُ وَلَيَأْتِيَنَّهُم بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ﴿٥٣﴾ 53 Dan mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidaklah karena waktu yang telah ditetapkan , benar-benar telah datang azab kepada mereka, dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. يَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ ﴿٥٤﴾ 54 Mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya Jahannam benar-benar meliputi orang-orang yang kafir, يَوْمَ يَغْشَاهُمُ الْعَذَابُ مِن فَوْقِهِمْ وَمِن تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ وَيَقُولُ ذُوقُوا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٥٥﴾ 55 pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata kepada mereka "Rasailah pembalasan dari apa yang telah kamu kerjakan" يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ أَرْضِي وَاسِعَةٌ فَإِيَّايَ فَاعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾ 56 Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja. كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ﴿٥٧﴾ 57 Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ نِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ ﴿٥٨﴾ 58 Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿٥٩﴾ 59 yaitu yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya. وَكَأَيِّن مِّن دَابَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿٦٠﴾ 60 Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ ﴿٦١﴾ 61 Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab "Allah", maka betapakah mereka dapat dipalingkan dari jalan yang benar. اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٦٢﴾ 62 Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِن بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۚ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ ﴿٦٣﴾ 63 Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab "Allah". Katakanlah "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami nya. وَمَا هَـٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴿٦٤﴾ 64 Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ ﴿٦٥﴾ 65 Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo'a kepada Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah, لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ﴿٦٦﴾ 66 agar mereka mengingkari ni'mat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran. Kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya. أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۚ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَكْفُرُونَ ﴿٦٧﴾ 67 Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa sesudah nyata kebenaran mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada ni'mat Allah? وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَافِرِينَ ﴿٦٨﴾ 68 Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir? وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ ﴿٦٩﴾ 69 Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.HR. Sunan Ibnu Majah No. 3847
Al-Ahqaaf [1] Haa, Miim. [2] Diturunkan Al-Quran ini, dari Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. [3] Ingatlah, tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya melainkan dengan ada gunanya yang benar dan dengan ada masa penghujungnya yang tertentu yang padanya dijalankan pembalasan; dan orang-orang yang kafir berpaling dari menerima peringatan yang diberikan kepada mereka mengenainya. [4] Katakanlah wahai Muhammad kepada orang-orang musyrik yang menentangmu "Sudahkah kamu mengetahui kekuasaan dan kelayakan makhluk - makhluk yang kamu seru dan sembah yang lain dari Allah? Tunjukkanlah kepadaku apakah yang mereka ciptakan dari bahagian bumi ini? Atau adakah mereka mempunyai sebarang perkongsian dengan Allah dalam mencipta dan menguruskan langit? Bawalah kamu kepadaku sebuah Kitab dari Allah yang lain dari Al-Quran ini, atau sebarang keterangan yang berdasarkan ilmu peninggalan orang-orang yang telah lalu kalau betul kamu orang-orang yang benar tentang dakwaan kamu itu!" [5] Dan tidak ada yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sesuatu yang lain dari Allah, yang tidak dapat menyahut atau memberikan sebarang pertolongan kepadanya dari dunia hinggalah ke hari kiamat, sedang makhluk-makhluk yang mereka sembah itu tidak dapat menyedari atau memberi layanan baik kepada permohonan mereka. [6] Dan apabila manusia dihimpunkan untuk dihitung amalnya pada hari akhirat, menjadilah segala yang disembah itu musuh kepada orang-orang yang menyembahnya, dan segala yang disembah itu juga tidak mengakui serta mendustakan penyembahan mereka kepadanya. [7] Dan apabila dibacakan kepada mereka yang kafir ayat-ayat Quran kami yang jelas nyata, berkatalah mereka terhadap kebenaran Al-Quran bila sahaja disampaikan kepada mereka "Ini ialah sihir yang nyata!". [8] Bukan setakat itu sahaja mereka katakan bahkan mereka menuduh dengan berkata "Muhammad telah merekakan Al-Quran itu." Katakanlah Wahai Muhammad "Kalau aku merekakan Al-Quran itu maka tentulah aku tidak terlepas dari azab kesalahan itu kerana kamu dan juga yang lain dari kamu tidak berkuasa memberikan daku sebarang perlindungan dari azab Allah. Allah lebih mengetahui akan tuduhan-tuduhan yang tidak berasas yang kamu perkatakan itu; cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dengan kamu, dan Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani." [9] Katakanlah lagi "Bukanlah aku seorang Rasul pembawa ugama yang berlainan dari ugama yang dibawa oleh Rasul-rasul yang telah lalu, dan aku tidak mengetahui apa yang akan dilakukan kepadaku dan kepada kamu. Aku tidak melakukan sesuatu melainkan menurut apa yang diwahyukan kepadaku, dan aku tidak lain hanyalah seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata" [10] Katakanlah lagi "Bagaimana fikiran kamu jika Al-Quran ini yang datangnya dari Allah dan kamu mengingkarinya, pada hal ada seorang saksi dari Bani Israil memberi keterangan mengakui sahnya Kitab yang sama seperti Al-Quran ini, lalu ia percayakan Al-Quran ini dari Allah, sedang kamu dengan sombong angkuh mengingkarinya? Tidakkah dengan yang demikian kamu bersifat zalim? Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang zalim yang degil dalam kekufurannya". [11] Dan kerana sombong angkuhnya orang-orang kafir itu mereka berkata tentang kepercayaan orang-orang yang beriman "Kalaulah apa yang dibawa oleh Muhammad itu perkara yang baik tentulah mereka tidak mendahului kami mempercayainya kerana kamilah yang sepatutnya menerima segala kebaikan!" Dan setelah mereka tidak dapat menerima petunjuk Al-Quran itu, mereka memusuhinya lalu mereka mencacinya dengan berkata "Al-Quran ini ialah rekaan dusta yang sudah lama". [12] Bagaimana mereka tergamak mengatakan Al-Quran ini rekaan dusta yang telah lama? Pada hal telah ada sebelumnya Kitab Nabi Musa yang menjadi ikutan dan rahmat kepada umatnya; dan Al-Quran pula sebuah Kitab - yang mengesahkan kebenaran kitab-kitab yang telah lalu, - diturunkan dalam bahasa Arab untuk memberi amaran kepada orang-orang yang zalim, dan berita gembira bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. [13] Sesungguhnya orang-orang yang menegaskan keyakinannya dengan berkata "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap teguh di atas jalan yang betul dengan pengakuan iman dan tauhidnya itu, maka tidak ada kebimbangan dari sesuatu yang tidak baik terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita. [14] Merekalah ahli Syurga, tetap kekalah mereka di dalamnya, sebagai balasan bagi amal-amal soleh yang mereka telah kerjakan. [15] Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung susah payah dan telah melahirkannya dengan menanggung susah payah. Sedang tempoh mengandungnya beserta dengan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa tiga puluh bulan. Setelah ia besar sampai ke peringkat dewasa yang sempurna kekuatannya dan sampai ke peringkat umur empat puluh tahun, berdoalah ia dengan berkata "Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatmu yang engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan jadikanlah sifat-sifat kebaikan meresap masuk ke dalam jiwa zuriat keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepadamu, dan sesungguhnya aku dari orang-orang Islam yang tunduk patuh kepadamu". [16] Mereka yang bersifat dengan sifat-sifat yang terpuji seperti itu ialah orang-orang yang Kami terima dari mereka amalnya yang baik yang mereka telah kerjakan, dan Kami ampunkan kesalahan-kesalahannya; mereka akan dimasukkan dalam kumpulan ahli Syurga, sebagai memenuhi janji yang benar, yang telah dijanjikan kepada mereka. [17] Dan sebaliknya amatlah derhakanya orang yang berkata kepada kedua ibu bapanya ketika mereka mengajaknya beriman "Ah! Bosan perasaanku terhadap kamu berdua! Patutkah kamu menjanjikan kepadaku bahawa aku akan dibangkitkan keluar dari kubur, padahal berbagai umat sebelumku telah berlalu masih lagi belum kembali? " Sambil mendengar kata-katanya itu - ibu bapanya merayu memohon pertolongan Allah menyelamatkan anak mereka serta berkata kepada anaknya yang ingkar itu "Selamatkanlah dirimu! Berimanlah tentang hidup semula menerima balasan amal! Sesungguhnya janji Allah tetap benar". Lalu ia menjawab dengan angkuhnya "Semuanya itu hanyalah cerita-cerita dongeng orang- orang dahulu kala!" [18] Mereka yang ingkar derhaka seperti itu ialah orang-orang yang tetap menerima hukuman azab bersama-sama dengan umat-umat yang terdahulu daripada mereka - dari kalangan jin dan manusia; kerana sesungguhnya mereka telah menyebabkan diri mereka menjadi orang- orang yang rugi. [19] Dan bagi mereka masing-masing dari puak jin dan manusia - yang berbuat baik dan yang berbuat jahat disediakan berbagai peringkat balasan yang sesuai dengan apa yang mereka telah kerjakan, dan ketetapan yang demikian ialah supaya Allah menyempurnakan bagi mereka balasan amal-amal mereka, sedang mereka tidak dirugikan sedikitpun. [20] Dan ingatlah, semasa orang-orang kafir didedahkan kepada neraka serta dikatakan kepada mereka "Kamu telah habiskan nikmat-nikmat kesenangan kamu dalam kehidupan dunia kamu, dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya; maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghina kerana kamu berlaku sombong takbur di muka bumi dengan tidak berdasarkan alasan yang benar, dan kerana kamu sentiasa berlaku fasik" [21] Dan ingatlah peristiwa Nabi Hud saudara kaum Aad, ketika ia memberi amaran kepada kaumnya yang tinggal di lembah "Al-Ahqaaf", - sedang amarannya itu samalah seperti amaran-amaran yang telah diberikan oleh Rasul-rasul yang terdahulu daripadanya dan yang datang sesudahnya - dengan berkata "Janganlah kamu menyembah melainkan Allah, sesungguhnya aku bimbang kamu akan beroleh azab hari yang besar huru-haranya". [22] Mereka menjawab "Adakah engkau datang kepada kami untuk memesongkan kami dari menyembah tuhan-tuhan kami? Maka bawalah azab seksa yang engkau janjikan kepada kami itu jika betul engkau dari orang-orang yang benar!" [23] Nabi Hud berkata "Sesungguhnya ilmu pengetahuan tentang kedatangan azab itu hanya ada di sisi Allah, dan tugasku hanya menyampaikan kepada kamu apa yang aku diutuskan membawanya, tetapi aku lihat kamu satu kaum yang jahil akan tugas Rasul!" [24] Maka apabila mereka melihat azab itu sebagai awan yang menghala ke lembah-lembah mereka, mereka berkata "Ini ialah awan yang akan membawa hujan kepada kita!" Mendengarkan kata-kata yang demikian, Nabi Hud berkata "Tidak! Bahkan itulah azab yang kamu minta disegerakan kedatangannya, iaitu angin yang membawa azab seksa yang tidak terperi sakitnya; [25] "Yang menghancur leburkan segala-galanya dengan izin Tuhannya". Setelah azab itu menimpa mereka maka menjadilah mereka punah ranah - tidak ada yang kelihatan melainkan tempat-tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami membalas kaum yang berdosa. [26] Dan demi sesungguhnya! Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dengan kekuasaan dan kemewahan yang tidak Kami berikan kamu menguasainya wahai kaum musyrik Makkah, dan Kami telah jadikan bagi mereka pendengaran dan penglihatan serta hati; dalam pada itu, pendengaran dan penglihatan serta hati mereka tidak memberikan faedah sedikitpun kepada mereka, kerana mereka sentiasa mengingkari ayat-ayat keterangan Allah; dan dengan yang demikian mereka diliputi oleh azab yang mereka telah ejek-ejek itu. [27] Dan demi sesungguhnya! Kami telah binasakan negeri-negeri yang ada di sekeliling negeri kamu wahai kaum musyrik Makkah, dan Kami telah menerangkan tanda-tanda kekuasaan Kami dengan berbagai cara, supaya mereka kembali bertaubat. [28] Maka sepatutnya mereka dibela oleh segala yang mereka sembah yang lain dari Allah sebagai penyembahan untuk mendekatkan diri kepada Allah? Tetapi tidak, bahkan segala yang mereka sembah itu telah hilang lenyap dari mereka. Dan demikianlah akibat penyelewengan mereka dan kepercayaan yang mereka telah ada-adakan. [29] Dan ingatkanlah peristiwa semasa Kami menghalakan satu rombongan jin datang kepadamu wahai Muhammad untuk mendengar Al-Quran; setelah mereka menghadiri bacaannya, berkatalah setengahnya kepada yang lain "Diamlah kamu dengan sebulat-bulat ingatan untuk mendengarnya!" Kemudian setelah selesai bacaan itu, kembalilah mereka kepada kaumnya menyiarkan ajaran Al-Quran itu dengan memberi peringatan dan amaran. [30] Mereka berkata "Wahai kaum kami! Sesungguhnya kami telah mendengar Kitab Al-Quran yang diturunkan oleh Allah sesudah Nabi Musa, yang menegaskan kebenaran Kitab-kitab Suci yang terdahulu daripadanya, lagi, memandu kepada kebenaran tauhid dan ke jalan yang lurus ugama Islam [31] "Wahai kaum kami! Sahutlah seruan Rasul Nabi Muhammad yang mengajak ke jalan Allah, serta berimanlah kamu kepadanya, supaya Allah mengampunkan sebahagian dari dosa-dosa kamu, dan menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya. [32] "Dan sesiapa tidak menyahut seruan Rasul yang mengajaknya ke jalan Allah, maka ia tidak akan dapat melepaskan diri dari balasan azab walau ke mana sahaja ia melarikan diri di bumi, dan ia tidak akan beroleh sesiapapun - yang lain dari Allah - sebagai pelindung- pelindung yang membelanya; mereka yang demikian sifatnya adalah dalam kesesatan yang nyata". [33] Masihkah mereka ingkar dan tidak mahu memikir serta mengetahui bahawa sesungguhnya Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tidak mengalami kesukaran dalam menciptakannya - berkuasa menghidupkan makhluk-makhluk yang telah mati? Sudah tentu berkuasa! Sesungguhnya Ia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. [34] Dan ingatlah hari orang-orang yang kafir didedahkan kepada neraka, lalu dikatakan kepada mereka "Bukankah azab neraka ini benar?" Mereka menjawab "Ya, benar, demi Tuhan kami!" Setelah itu dikatakan lagi kepada mereka "Maka sekarang rasalah azab seksa dengan sebab kamu kufur ingkar di dunia dahulu. " [35] Jika demikian akibat orang-orang kafir yang menentangmu wahai Muhammad maka bersabarlah engkau sebagaimana sabarnya Rasul-rasul "Ulil-Azmi" yang mempunyai keazaman dan ketabahan hati dari kalangan Rasul-rasul yang terdahulu daripadamu; dan janganlah engkau meminta disegerakan azab untuk mereka yang menentangmu itu. Sesungguhnya keadaan mereka semasa melihat azab yang dijanjikan kepada mereka, merasai seolah-olah mereka tidak tinggal di dunia melainkan sekadar satu saat sahaja dari siang hari. Penerangan yang demikian cukuplah menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mahu insaf. Maka ingatlah tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik - derhaka. Muhamad [1] Orang-orang yang kafir serta menghalangi dirinya dan orang lain dari jalan Allah, Allah sia- siakan segala amal mereka. [2] Dan sebaliknya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang soleh serta beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad - yang ialah kebenaran dari Tuhan mereka, - Allah mengampunkan dosa-dosa mereka, dan menjayakan keadaan mereka di dunia dan di akhirat. [3] Berlakunya yang demikian, kerana sesungguhnya orang-orang yang kafir menurut perkara yang salah, dan sesungguhnya orang-orang yang beriman menurut perkara yang benar dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah menerangkan kepada umat manusia akan sifat dan akibat bawaan mereka masing-masing. [4] Dengan yang demikian, apabila kamu berjuang menentang orang-orang kafir dalam peperangan jihad maka pancunglah lehernya, sehingga apabila kamu dapat membunuh mereka dengan banyaknya serta mengalahkannya maka tawanlah mana-mana yang hidup dan ikatlah mereka dengan kukuhnya. Setelah selesai pertempuran itu maka terserahlah kepada kamu sama ada hendak memberi kebebasan kepada orang-orang tawanan itu dengan tiada sebarang penebusnya atau membebaskan mereka dengan mengambil penebusnya. Bertindaklah demikian terhadap golongan kafir yang menceroboh sehinggalah berakhir peperangan jihad itu dan lenyaplah sebab-sebab yang memimbulkannya. Demikianlah diperintahkan kamu melakukannya. Dan sekiranya Allah menghendaki, tentulah Ia membinasakan mereka dengan tidak payah kamu memeranginya; tetapi Ia perintahkan kamu berbuat demikian kerana hendak menguji kesabaran kamu menentang golongan yang kufur ingkar yang mencerobohi kamu. Dan orang-orang yang telah berjuang serta gugur syahid pada jalan Allah mempertahankan ugamanya, maka Allah tidak sekali kali akan mensia-siakan amal-amal mereka. [5] Allah akan memimpin mereka yang berjuang ke jalan mendapat sebaik-baik balasan dan menjadikan keadaan mereka baik dan berguna di dunia dan di akhirat [6] Serta memasukkan mereka ke dalam Syurga yang telah dijanjikan dan diterangkan sifat- sifatnya kepada mereka. [7] Wahai orang-orang yang beriman, kalau kamu membela ugama Allah nescaya Allah membela kamu untuk mencapai kemenangan dan meneguhkan tapak pendirian kamu. [8] Dan sebaliknya orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka, dan Allah mensia-siakan amal-amal mereka. [9] Berlakunya yang demikian, kerana sesungguhnya mereka tidak menyukai apa yang diturunkan oleh Allah mengenai ajaran tauhid dan hukum-hukum syarak yang diterangkan di dalam Al-Quran, lalu Allah menggugurkan amal-amal mereka. [10] Maka tidakkah mereka telah mengembara di muka bumi, serta mereka memerhatikan bagaimana akibat orang-orang kafir yang terdahulu dari mereka? Allah telah menghancurkan orang-orang itu; dan orang-orang kafir yang menurut jejak mereka akan beroleh akibat- akibat buruk yang seperti itu. [11] Balasan yang demikian, kerana sesungguhnya Allah menjadi Pelindung orang-orang yang beriman, dan sesungguhnya orang-orang yang kafir tiada sesiapapun yang dapat memberikan perlindungan kepada mereka. [12] Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal- amal yang soleh - ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; dan sebaliknya orang-orang yang kafir menikmati kesenangan di dunia serta mereka makan minum sebagaimana binatang-binatang ternak makan minum, sedang nerakalah menjadi tempat tinggal mereka. [13] Dan bukan sedikit penduduk negeri-negeri yang lebih kuat dari penduduk negerimu wahai Muhammad yang telah memaksamu keluar berhijrah - Kami binasakan mereka, maka tiadalah sesiapa pun yang dapat membela mereka. [14] Dengan yang demikian, adakah orang orang yang beriman dan taat yang keadaannya sentiasa berdasarkan bukti yang nyata dari Tuhannya sama seperti orang-orang yang ingkar - derhaka yang telah diperhiaskan kepadanya oleh Syaitan akan kejahatan amalnya sehingga dipandangnya baik, dan yang telah menurut hawa nafsunya? Sudah tentu tidak sama! [15] Sifat Syurga yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa ialah seperti berikut ada padanya beberapa sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, dan beberapa sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, serta beberapa sungai dari arak yang lazat bagi orang-orang yang meminumnya, dan juga beberapa sungai dari madu yang suci bersih. Dan ada pula untuk mereka di sana segala jenis buah-buahan, serta keredaan dari Tuhan mereka. Adakah orang-orang yang tinggal kekal di dalam Syurga yang sedemikian itu keadaannya sama seperti orang-orang yang tinggal kekal di dalam neraka dan diberi minum dari air yang menggelegak sehingga menjadikan isi perut mereka hancur? Sudah tentu tidak sama! [16] Dan di antara mereka yang hadir di majlismu wahai Muhammad, ialah orang-orang munafik yang mendengar ajaranmu dengan sambil lewa, sehingga apabila mereka keluar dari sisimu berkatalah mereka secara mengejek-ejek kepada orang-orang yang diberi ilmu dari kalangan sahabat-sahabatmu yang setia "Apa yang dikatakan oleh Muhammad tadi?" Mereka yang munafik itu ialah orang-orang yang telah dimeteraikan Allah atas hati mereka, dan ialah orang-orang yang menurut hawa nafsunya. [17] Dan sebaliknya orang-orang yang menerima petunjuk ke jalan yang benar, Allah menambahi mereka dengan hidayah petunjuk, serta memberi kepada mereka dorongan untuk mereka bertaqwa. [18] Kiranya golongan yang ingkar masih tidak mahu menerima peringatan yang diberi kepadanya maka tidak ada lagi yang mereka tunggu melainkan saat kiamat yang akan datang kepada mereka secara mengejut, kerana sesungguhnya telah lahirlah tanda-tanda kedatangannya. Kalaulah demikian, maka bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan yang diberi kepada mereka - apabila saat kiamat itu datang kepada mereka? [19] Oleh itu, maka tetapkanlah pengetahuanmu dan keyakinanmu wahai Muhammad bahawa sesungguhnya tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan mintalah ampun kepadaNya bagi salah silap yang engkau lakukan, dan bagi dosa-dosa orang-orang yang beriman - lelaki dan perempuan; dan ingatlah, Allah mengetahui akan keadaan gerak-geri kamu di dunia dan keadaan penetapan kamu di akhirat. [20] Dan kerana gemarkan pahala berjuang menegakkan Islam orang-orang yang beriman berkata "Alangkah baiknya sekiranya diturunkan satu surah dari Al-Quran, yang memerintahkan kami berjuang?" Maka apabila diturunkan satu surah dari Al-Quran yang tegas keterangannya dan tersebut padanya hukum-hukum yang mewajibkan perang Jihad menentang pencerobohan musuh, sudah tentu engkau akan melihat orang-orang yang ada penyakit kufur dalam hatinya memandang kepadamu dengan terbeliak matanya kerana gerun takut menghadapi mati; dengan yang demikian, maka kebinasaanlah lebih hampir kepada mereka. [21] Mereka selalu berkata "Pendirian kami mematuhi perintah dan memperkatakan perkataan yang baik yang diredhai Allah". Dalam pada itu, apabila perkara peperangan Jihad itu ditetapkan wajibnya, mereka tidak menyukainya; maka kalaulah mereka bersifat jujur kepada Allah dengan mematuhi perintahNya, tentulah yang demikian itu amat baik bagi mereka. [22] Kalau kamu tidak mematuhi perintah maka tidakkah kamu harus dibimbang dan dikhuatirkan - jika kamu dapat memegang kuasa - kamu akan melakukan kerosakan di muka bumi, dan memutuskan hubungan silaturrahim dengan kaum kerabat? [23] Orang-orang yang melakukan perkara yang tersebut merekalah yang dilaknat oleh Allah serta ditulikan pendengaran mereka, dan dibutakan penglihatannya [24] Setelah diterangkan yang demikian maka adakah mereka sengaja tidak berusaha memahami serta memikirkan isi Al-Quran? Atau telah ada di atas hati mereka kunci penutup yang menghalangnya daripada menerima ajaran Al-Quran? [25] Sesungguhnya orang-orang yang telah berbalik kepada keingkaran mereka sesudah terang nyata kepada mereka kebenaran petunjuk yang dikemukakan kepadanya, Syaitanlah yang memperdayakan mereka berlaku demikian, serta memanjangkan angan-angan mereka. [26] Berlakunya yang demikian ialah kerana mereka berkata kepada orang-orang yang tidak menyukai perkara yang diturunkan oleh Allah "Kami akan patuh kepada kamu pada setengah perkara yang berhubung dengan menentang Muhammad dan pengikutnya itu"; sedang Allah mengetahui segala perkataan dan perbuatan yang mereka sembunyikan. [27] Kalaulah mereka terlepas sekarang dari bencana kejahatan mereka maka bagaimanakah mereka dapat menolak azab seksa apabila malaikat mengambil nyawa mereka sambil memukul muka dan punggung mereka? [28] Kematian mereka dalam keadaan yang buruk itu, kerana mereka menurut serta melakukan perkara-perkara yang menyebabkan kemurkaan Allah, dan mereka pula membenci perkara- perkara yang diredhaiNya; oleh itu, Allah gugurkan amal-amal mereka yang baik, yang pernah mereka lakukan. [29] Patutkah orang-orang munafik yang ada penyakit syak, ragu-ragu dalam hatinya menyangka bahawa Allah tidak sekali-kali akan mendedahkan perasaan dendam dan hasad dengki mereka terhadap Nabi Muhammad dan umatnya? [30] Dan sekiranya Kami kehendaki, tentulah Kami akan memperkenalkan mereka kepadamu wahai Muhammad, lalu engkau tetap mengenalinya dengan tanda-tanda yang menjadi sifat mereka; dan demi sesungguhnya, engkau akan mengenali mereka dari gaya dan tutur katanya. Dan ingatlah kamu masing-masing, Allah mengetahui segala yang kamu lakukan. [31] Dan demi sesungguhnya! Kami tetap menguji kamu wahai orang-orang yang mengaku beriman sehingga ternyata pengetahuan Kami tentang adanya orang-orang yang berjuang dari kalangan kamu dan orang-orang yang sabar dalam menjalankan perintah Kami; dan sehingga Kami dapat mengesahkan benar atau tidaknya berita-berita tentang keadaan kamu. [32] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi dirinya dan orang lain dari jalan Allah, serta mereka memusuhi Rasul Allah setelah ternyata kepada mereka kebenaran petunjuk yang dibawanya, mereka tidak sekali-kali akan dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun, dan sebaliknya Allah akan menghampakan perbuatan dan amal- amal mereka. [33] Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasul Allah, dan janganlah kamu batalkan amal-amal kamu! [34] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi dirinya dan orang lain dari jalan Allah, kemudian mereka mati dengan keadaan kafirnya, maka Allah tidak sekali-kali akan mengampunkan mereka. [35] Apabila kamu telah mengetahui bahawa orang-orang kafir itu dihampakan amalnya dan diseksa oleh Allah maka janganlah kamu wahai orang-orang yang beriman merasa lemah dan mengajak musuh yang menceroboh untuk berdamai, padahal kamulah orang-orang yang tertinggi keadaannya, lagi pula Allah bersama-sama kamu untuk membela kamu mencapai kemenangan, dan Ia tidak sekali-kali akan mengurangi pahala amal-amal kamu. [36] Ingatlah bahawa kehidupan dunia yang tidak berdasarkan iman dan taqwa hanyalah ibarat permainan dan hiburan; dan jika kamu beriman serta bertaqwa, Allah akan memberikan kamu pahala amal kamu, dan Ia tidak meminta kepada kamu harta benda kamu melainkan untuk memberikan kamu barang yang lebih baik daripadanya. [37] Tabiat kamu wahai manusia jika Tuhan meminta kepada kamu harta benda kamu serta mendesak kamu memberikanNya, nescaya kamu akan berlaku bakhil kedekut, dan kebakhilan itu akan melahirkan kemarahan dan kebencian kamu. [38] Ingatlah, kamu ini adalah orang-orang yang bertabiat demikian - kamu diseru supaya menderma dan membelanjakan sedikit dari harta benda kamu pada jalan Allah, maka ada di antara kamu yang berlaku bakhil, padahal sesiapa yang berlaku bakhil maka sesungguhnya ia hanyalah berlaku bakhil kepada dirinya sendiri. Dan ingatlah Allah Maha kaya tidak berhajat kepada sesuatupun, sedang kamu semua orang-orang miskin yang sentiasa berhajat kepadaNya dalam segala hal. Dan jika kamu berpaling daripada beriman, bertaqwa dan berderma Ia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain; setelah itu mereka tidak akan berkeadaan seperti kamu. Al-Fat-h [1] Sesungguhnya Kami telah membuka bagi perjuanganmu wahai Muhammad satu jalan kemenangan yang jelas nyata, [2] Kemenangan yang dengan sebabnya Allah mengampunkan salah dan silapmu yang telah lalu dan yang terkemudian, dan menyempurnakan nikmatNya kepadamu, serta menambahkanmu hidayah ke jalan yang lurus dalam mengembangkan Islam dan melaksanakan hukum- hukumnya. [3] Dan dengan sebabnya Allah memberikanmu pertolongan untuk mencapai kejayaan dengan sepunuh-penuh dan sehandal-handal pertolongan yang tidak ada bandingannya. [4] Tuhan yang membuka jalan kemenangan itu Dia lah yang menurunkan semangat tenang tenteram ke dalam hati orang-orang yang beriman semasa mereka meradang terhadap angkara musuh supaya mereka bertambah iman dan yakin beserta dengan iman dan keyakinan mereka yang sedia ada; pada hal Allah menguasai tentera langit dan bumi untuk menolong mereka; dan Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. [5] Allah melakukan yang demikian supaya ia memasukkan orang-orang yang beriman - lelaki dan perempuan - ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; dengan keadaan kekal mereka di dalamnya, serta menghapuskan dosa-dosa mereka; dan adalah yang demikian itu pada sisi Allah merupakan kejayaan yang besar untuk mereka; [6] Dan supaya Ia menyeksa orang-orang munafik - lelaki dan perempuan, dan orang-orang musyrik - lelaki dan perempuan, yang menyangka terhadap Allah dengan sangkaan yang buruk bahawa Ia akan mengecewakan RasulNya. Atas merekalah tertimpanya bala bencana yang dibawa oleh peredaran zaman; dan selain itu Allah murkai mereka dan melaknatkan mereka serta menyediakan untuk mereka neraka Jahannam; sedang neraka Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. [7] Dan Allah menguasai tentera langit dan bumi untuk menyeksa orang-orang yang derhaka; dan Allah adalah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. [8] Sesungguhnya Kami telah mengutusmu wahai Muhammad sebagai Rasul yang menjadi saksi yang diterima keterangannya, dan sebagai pembawa berita gembira kepada orang- orang yang beriman, serta pemberi amaran kepada orang-orang yang ingkar. [9] Kami mengutusmu wahai Muhammad supaya engkau dan umatmu beriman kepada Allah dan RasulNya, dan supaya kamu kuatkan ugamaNya serta memuliakanNya, dan supaya kamu beribadat kepadaNya pada waktu pagi dan petang. [10] Sesungguhnya orang-orang yang memberi pengakuan taat setia kepadamu wahai Muhammad - untuk berjuang menentang musuh, mereka hanyasanya memberikan pengakuan taat setia kepada Allah; Allah mengawasi keadaan mereka memberikan taat setia itu untuk membalasnya. Oleh itu, sesiapa yang tidak menyempurnakan janji setianya maka bahaya tidak menyempurnakan itu hanya menimpa dirinya; dan sesiapa yang menyempurnakan apa yang telah dijanjikannya kepada Allah, maka Allah akan memberi kepadanya pahala yang besar. [11] Orang-orang "A'raab" kaum Arab Badwi yang ketinggalan tidak turut bersama-sama denganmu ke Hudaibiyah, akan berkata kepadamu wahai Muhammad "Kami telah dihalangi oleh urusan menjaga keselamatan harta benda dan anak isteri kami; oleh itu, pohonkanlah ampun kepada Allah untuk kami". Mereka berkata dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah wahai Muhammad "Jika demikian sebab ketinggalan kamu maka adakah sesiapa yang berkuasa mempertahankan kamu daripada terkena atau menerima sesuatu ketetapan dari Allah jika Ia tetapkan kamu ditimpa bahaya atau beroleh manfaat? Tidak ada sesiapapun, dan apa yang kamu katakan itu bukanlah menjadi sebab bahkan Allah adalah Maha Mendalam pengetahuanNya tentang sebab ketinggalan yang kamu lakukan itu dan Ia akan membalasnya. [12] "Itu bukanlah sebabnya bahkan sebabnya kamu telah menyangka bahawa Rasulullah dan orang-orang yang beriman yang pergi berperang akan binasa semuanya dan tidak akan kembali lagi kepada akan isteri dan keluarga masing-masing selama-lamanya; dan sangkaan yang demikian itu diperelokkan oleh Syaitan di dalam hati kamu serta menerimanya; dan lagi kamu telah menyangka berbagai-bagai sangkaan yang buruk terhadap ugama Allah yang dibawa oleh RasulNya; dan dengan itu menjadilah kamu kaum yang rosak binasa". [13] Dan ingatlah bahawa sesiapa yang tidak beriman kepada Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya Kami sediakan bagi orang-orang kafir itu api neraka yang menjulang-julang. [14] Dan ingatlah juga bahawa kuasa pemerintahan langit dan bumi adalah hak kepunyaan Allah, Ia berkuasa mengampunkan sesiapa yang dikehendakiNya, dan Ia juga berkuasa menyeksa sesiapa yang dikehendakiNya; dan Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. [15] Orang-orang munafik yang tidak turut berjuang bersama-sama kamu akan berkata semasa kamu pergi mengepong musuh serta mendapat harta rampasan perang Biarkanlah kami turut serta dengan kamu!" Mereka dengan itu hendak mengubah janji Allah yang menentukan hanya orang-orang yang turut hadir di Hudaibiyah sahaja yang berhak mendapat harta rampasan perang itu. Katakanlah wahai Muhammad "Kamu tidak dibenarkan sama sekali turut serta dengan kami; demikianlah Allah menegaskan larangan itu semenjak dahulu lagi". Mereka akan berkata pula "Bukan Tuhan yang melarang bahkan kamu dengki kepada kami", apa yang mereka katakan itu tidaklah benar, bahkan mereka tidak faham kecuali sedikit sahaja; mereka hanya faham tentang kehidupan dan kesenangan dunia semata-mata. [16] Katakanlah wahai Muhammad kepada orang-orang yang tidak turut berjuang bersama- samamu dari kalangan kaum-kaum Arab Badwi "Kamu akan diajak menentang satu kaum penceroboh yang sangat kuat gagah supaya kamu memeranginya, atau mereka menurut perintah Islam secara damai. Jika kamu taat menjalankan perintah Allah ini, Allah akan mengurniakan kamu dengan balasan yang baik di dunia dan akhirat, dan kalau kamu berpaling ingkar seperti keingkaran dahulu, nescaya Allah akan menyeksa kamu dengan azab yang tidak terperi sakitnya". [17] Tidaklah menjadi salah kepada orang buta, dan tidaklah menjadi salah kepada orang tempang, dan tidaklah menjadi salah kepada orang sakit tidak turut berperang, kerana masing-masing ada uzurnya. Dan ingatlah, sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, akan dimasukkanNya ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; dan sesiapa yang berpaling ingkar, akan diseksaNya dengan azab yang tidak terperi sakitnya. [18] Demi sesungguhnya! Allah reda akan orang-orang yang beriman, ketika mereka memberikan pengakuan taat setia kepadamu wahai Muhammad di bawah naungan pohon yang termaklum di Hudaibiyah; maka dengan itu ternyata apa yang sedia diketahuiNya tentang kebenaran iman dan taat setia yang ada dalam hati mereka, lalu Ia menurunkan semangat tenang tenteram kepada mereka, dan membalas mereka dengan kemenangan yang dekat masa datangnya; [19] Dan juga dengan banyak harta rampasan perang, yang mereka akan dapat mengambilnya. Dan ingatlah, Allah adalah Maha kuasa, lagi Maha Bijaksana. [20] Sebagai memuliakan orang-orang yang memberi pengakuan taat setianya di Hudaibiyah, Tuhan menujukan firmannya kepada mereka Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang kamu akan mengambilnya, lalu Ia menyegerakan untuk kamu harta rampasan perang ini, serta Ia telah menahan tangan manusia pihak musuh di situ daripada menyerang kamu; Allah melakukan yang demikian supaya kamu beroleh manfaat dan supaya menjadi tanda yang membuktikan kebenaran janjiNya bagi orang-orang yang beriman, dan juga supaya Ia menambahkan kamu hidayah ke jalan yang lurus. [21] Dan ada lagi harta rampasan lain yang kamu belum dapat menguasainya, tetapi Allah telah memelihara harta itu dengan kekuasaanNya untuk kamu mendapatnya; dan ingatlah, Allah adalah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. [22] Dan sekiranya orang-orang kafir dari penduduk Makkah itu memerangi kamu di Hudaibiyah, tentulah mereka akan berpaling melarikan diri dengan kekalahan; kemudian mereka tidak akan beroleh sesiapapun yang menjadi pelindung atau memberikan pertolongan. [23] Kekalahan orang-orang yang menentang Rasul Allah sudah tetap menurut "Sunnatullah" peraturan Allah yang telah berlaku semenjak dahulu lagi; dan engkau tidak akan mendapati sebarang perubahan bagi cara dan peraturan Allah itu. [24] Dan Dia lah yang telah menahan tangan mereka yang musyrik daripada melakukan perkara yang buruk terhadap kamu, dan tangan kamu daripada berbuat demikian kepada mereka di kawasan Makkah, sesudah Ia menjadikan kamu dapat menewaskan mereka. Dan ingatlah, Allah adalah Maha Melihat akan segala yang kamu kerjakan. [25] Mereka itulah orang-orang yang kafir dan menghalang kamu daripada masuk ke masjid Al- Haraam Makkah Al-Mukarramah serta menyebabkan binatang-binatang korban yang kamu bawa tertahan dari sampai ke tempat sembelihannya. Dan kalaulah tidak kerana kemungkinan kamu akan melakukan pembunuhan yang tidak sengaja terhadap beberapa orang yang beriman, lelaki dan perempuan, yang ada di antara orang-orang kafir itu, pada hal kamu tidak mengetahui mereka beriman, yang akibatnya kamu akan menanggung kesusahan dan dukacita disebabkan pembunuhan mereka, - tentulah diizinkan kamu menyerang kaum musyrik yang mengancam kamu itu. Tetapi tidak diizinkan kerana Allah hendak memasukkan sesiapa yang dikehendakiNya ke dalam rahmatNya. Kalaulah mereka penduduk Makkah - yang beriman dan yang musyrik itu berpisahan di antara satu puak dengan yang lain, tentulah Kami menyeksa orang-orang yang kafir dari mereka dengan seksa di dunia yang tidak terperi sakitnya. [26] Ingatlah dan kenangkanlah ihsan Tuhan kepada kamu ketika orang-orang yang kafir itu menimbulkan perasaan sombong angkuh yang ada dalam hati mereka terhadap kebenaran Islam - perasaan sombong angkuh secara Jahiliyah yang menyebabkan kamu panas hati dan terharu, lalu Allah menurunkan semangat tenang tenteram kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman sehingga tercapailah perdamaian, serta meminta mereka tetap berpegang kepada "Kalimah Taqwa", sedang mereka di sisi Allah adalah orang-orang yang sangat berhak dengan "kalimah Taqwa" itu serta menjadi ahlinya. Dan ingatlah, Allah adalah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu. [27] Demi sesungguhnya! Allah tetap menyatakan benar RasulNya dalam perkara mimpi itu dengan kenyataan yang sebenar; iaitu sesungguhnya kamu tetap akan memasuki Masjid Al- Haraam - insya Allah pada masa yang ditentukanNya - dalam keadaan aman menyempurnakan ibadat umrah kamu dengan mencukur kepala kamu, dan kalau tidak pun menggunting sedikit rambutnya, serta kamu tidak merasa takut akan pengkhianatan musuh sehingga kamu keluar balik dari situ. Allah mengangguhkan berlakunya kenyataan itu kerana Ia mengetahui adanya feadah dalam penangguhan itu yang kamu tidak mengetahuinya; maka Ia menyediakan sebelum terlaksananya mimpi itu, satu kemenangan yang dekat masa berlakunnya. [28] Allah yang menyatakan itu Dia lah yang telah mengutus RasulNya Muhammad, dengan membawa hidayah petunjuk dan ugama yang benar ugama Islam, supaya Dia memenangkannya dan meninggikannya atas segala bawaan ugama yang lain; dan cukuplah Allah menjadi Saksi tentang kebenaran apa yang dibawa oleh RasulNya itu. [29] Nabi Muhammad ialah Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang memusuhi Islam, dan sebaiknya bersikap kasih sayang serta belas kasihan kasihan sesama sendiri umat Islam. Engkau melihat mereka tetap beribadat rukuk dan sujud, dengan mengharapkan limpah kurnia pahala dari Tuhan mereka serta mengharapkan keredaanNya. Tanda yang menunjukkan mereka sebagai orang-orang yang soleh terdapat muka mereka - dari kesan sujud dan ibadat mereka yang ikhlas. Demikianlah sifat mereka yang tersebut di dalam Kitab Taurat; dan sifat mereka di dalam Kitab Injil pula ialah bahawa mereka diibaratkan sebagai pokok tanaman yang mengeluarkan anak dan tunasnya, lalu anak dan tunasnya itu menyuburkannya, sehingga ia menjadi kuat, lalu ia tegap berdiri di atas pangkal batangnya dengan keadaan yang mengkagumkan orang-orang yang menanamnya. Allah menjadikan sahabat-sahabat Nabi Muhammad, dan pengikut-pengikutnya kembang biak serta kuat gagah sedemikian itu kerana Ia hendak menjadikan orang-orang kafir merana dengan perasaan marah dan hasad dengki - dengan kembang biaknya umat Islam itu. Dan selain itu Allah telah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari mereka, keampunan dan pahala yang besar. Al-Hujuraat [1] Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memandai-mandai melakukan sesuatu perkara sebelum mendapat hukum atau kebenaran Allah dan RasulNya; dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. [2] Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengangkat suara kamu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu menyaringkan suara dengan lantang semasa bercakap dengannya sebagaimana setengah kamu menyaringkan suaranya semasa bercakap dengan setengahnya yang lain. Larangan yang demikian supaya amal-amal kamu tidak hapus pahalanya, sedang kamu tidak menyedarinya. [3] Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya semasa mereka berada di sisi Rasulullah - merekalah orang-orang yang telah dibersihkan Allah hati mereka untuk bertaqwa; mereka beroleh keampunan dan pahala yang besar. [4] Sesungguhnya orang-orang yang memanggilmu dari luar bilik-bilik tempat ahlimu, wahai Muhammad, kebanyakan mereka tidak mengerti adab dan tata tertib. [5] Dan kalaulah mereka bersabar menunggu sehingga engkau keluar menemui mereka, tentulah cara yang demikian lebih baik bagi mereka; dan ingatlah, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. [6] Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah untuk menentukan kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini - dengan sebab kejahilan kamu mengenainya - sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan. [7] Dan ketahuilah! Bahawasanya dalam kalangan kamu ada Rasulullah maka janganlah kemahuan atau pendapat kamu mendahului pentadbirannya; kalaulah ia menurut kehendak kamu dalam kebanyakan perkara, tentulah kamu akan mengalami kesukaran; akan tetapi Rasulullah tidak menurut melainkan perkara yang diwahyukan kepadanya, dan kamu wahai orang-orang yang beriman hendaklah bersyukur kerana Allah menjadikan iman suatu perkara yang kamu cintai serta di perhiaskannya dalam hati kamu, dan menjadikan kekufuran dan perbuatan fasik serta perbuatan derhaka itu perkara-perkara yang kamu benci; mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang tetap menurut jalan yang lurus; - [8] Mereka dijadikan berkeadaan demikian sebagai limpah kurnia dan nikmat pemberian dari Allah; dan ingatlah, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. [9] Dan jika dua puak dari orang-orang yang beriman berperang, maka damaikanlah di antara keduanya; jika salah satunya berlaku zalim terhadap yang lain, maka lawanlah puak yang zalim itu sehingga ia kembali mematuhi perintah Allah; jika ia kembali patuh maka damaikanlah di antara keduanya dengan adil menurut hukum Allah, serta berlaku adillah kamu dalam segala perkara; sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil. [10] Sebenarnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu yang bertelingkah itu; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat. [11] Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah sesuatu puak dari kaum lelaki mencemuh dan merendah-rendahkan puak lelaki yang lain, kerana harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah pula sesuatu puak dari kaum perempuan mencemuh dan merendah-rendahkan puak perempuan yang lain, kerana harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah setengah kamu menyatakan keaiban setengahnya yang lain; dan janganlah pula kamu panggil-memanggil antara satu dengan yang lain dengan gelaran yang buruk. Larangan-larangan yang tersebut menyebabkan orang yang melakukannya menjadi fasik, maka amatlah buruknya sebutan nama fasik kepada seseorang sesudah ia beriman. Dan ingatlah, sesiapa yang tidak bertaubat daripada perbuatan fasiknya maka merekalah orang-orang yang zalim. [12] Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa; dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang; dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Jika demikian keadaan mengumpat maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani. [13] Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan dan beramah mesra antara satu dengan yang lain. Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya di antara kamu, bukan yang lebih keturunan atau bangsanya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya akan keadaan dan amalan kamu. [14] Orang-orang " A'raab" berkata " Kami telah beriman". Katakanlah wahai Muhammad "Kamu belum beriman, janganlah berkata demikian, tetapi sementara iman belum lagi meresap masuk ke dalam hati kamu berkatalah sahaja ` kami telah Islam '. Dan ingatlah, jika kamu taat kepada Allah RasulNya zahir dan batin, Allah tidak akan mengurangkan sedikitpun dari pahala amal-amal kamu, kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani". [15] Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka terus percaya dengan tidak ragu- ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka itulah orang-orang yang benar pengakuan imannya. [16] Katakanlah kepada orang-orang "A'raab" itu wahai Muhammad "Patutkah kamu hendak memberitahu kepada Allah tentang ugama kamu dengan berkata ` kami telah beriman '? Padahal Allah mengetahui segala yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu". [17] Mereka mengira dirinya berbudi kepadamu wahai Muhammad dengan sebab mereka telah Islam tidak melawan dan tidak menentang. Katakanlah kepada mereka "Janganlah kamu mengira keislaman kamu itu sebagai budi kepadaku, bahkan kalaulah sah dakwaan kamu itu sekalipun maka Allah jualah yang berhak membangkit-bangkitkan budiNya kepada kamu, kerana Dia lah yang memimpin kamu kepada iman yang kamu dakwakan itu, kalau betul kamu orang-orang yang benar pengakuan imannya. [18] "Sesungguhnya Allah mengetahui segala rahsia langit dan bumi, dan Allah Maha Melihat akan segala yang kamu kerjakan". Qaaf [1] Qaaf. Demi Al-Quran yang melimpah-limpah kemuliaan dan kebaikannya bahawa sesungguhnya Muhammad adalah Rasul yang diutus memberi peringatan dan amaran. [2] Kaum musyrik Makkah bukan sahaja mengingkari kerasulannya bahkan mereka merasa hairan kerana datang kepada mereka, dari kalangan mereka sendiri, seorang Rasul pemberi peringatan dan amaran mengenai perkara hidup semula sesudah mati; lalu orang-orang yang kafir itu berkata "Ini adalah satu perkara yang menakjubkan! [3] "Adakah kita akan kembali hidup sesudah kita mati dan menjadi tanah? Itu adalah cara kembali yang jauh dari kemungkinan, kerana jasad yang telah hancur tidak dapat diketahui lagi". [4] Apa yang mereka katakan itu tidaklah benar, kerana Kami sedia mengetahui apa yang dimakan oleh bumi sedikit demi sedikit dari tubuh orang mati mereka, serta ada di sisi Kami sebuah Kitab yang menyimpan catitan segala perkara yang berlaku. [5] Mereka tidak mahu berfikir betul bahkan mereka terburu-buru mendustakan kebenaran apabila sahaja sampainya kepada mereka; oleh sebab itu, mereka berada dalam keadaan yang serba kacau. [6] Kalaulah mereka menyangka Kami tidak berkuasa mengembalikan mereka hidup semula maka tidakkah mereka memandang ke langit yang ada di sebelah atas mereka dengan tidak bertiang bagaimana Kami membinanya dengan rapi serta Kami menghiasinya dengan bintang-bintang, dan dengan keadaan tidak ada padanya retak-renggang? - [7] Dan juga keadaan bumi ini, bagaimana Kami bentangkan dia sebagai hamparan, dan Kami letakkan padanya gunung-ganang yang terdiri kukuh, serta Kami tumbuhkan padanya pelbagai jenis tanaman yang indah subur? [8] Kami adakan semuanya itu untuk menjadi perhatian dan peringatan, yang menunjukkan jalan kebenaran, kepada tiap-tiap seorang hamba Allah yang mahu kembali kepadaNya dengan taat dan berbakti. [9] Dan juga Kami telah menurunkan dari langit air hujan yang banyak faedahnya, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pokok-pokok tanaman buah-buahan dan biji-bijian yang dituai; [10] Serta pohon-pohon kurma yang tinggi menjulang, yang mengeluarkan mayang, berlapis-lapis, lagi lebat putiknya; [11] Semuanya itu sebagai rezeki bagi hamba-hamba Kami. Dan lagi Kami telah hidupkan dengan air itu bumi yang mati; demikianlah pula keadaan keluarnya orang-orang yang mati dari kubur setelah dibangkitkan hidup semula. [12] Sebelum mereka yang menentang Nabi Muhammad itu - kaum Nabi Nuh, dan "Ashaabur- Rassi" serta Thamud kaum Nabi Soleh, telah juga mendustakan Rasul masing-masing, [13] Dan juga Aad kaum Nabi Hud, dan Firaun, serta kaum Nabi Lut, [14] Dan juga penduduk "Aikah", serta kaum " Tubba' "; tiap-tiap satu kaum itu telah mendustakan Rasul-rasul yang diutus kepadanya, lalu mereka ditimpa azab yang Aku janjikan. [15] Setelah mereka melihat dan memerhatikan makhluk-makhluk yang Kami ciptakan itu maka adakah Kami telah lemah dengan ciptaan yang pertama itu sehingga Kami tidak dapat mengadakannya semula? Tidak! Dan merekapun tidak mengingkari kekuasaan Kami. Bahkan mereka berada dalam keadaan keliru dan ragu-ragu tentang ciptaan makhluk- makhluk hidup semula dalam bentuk yang baharu. [16] Dan demi sesungguhnya, Kami telah mencipta manusia dan Kami sedia mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, sedang pengetahuan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, [17] Semasa dua malaikat yang mengawal dan menjaganya menerima dan menulis segala perkataan dan perbuatannya; yang satu duduk di sebelah kanannya, dan yang satu lagi di sebelah kirinya. [18] Tidak ada sebarang perkataan yang dilafazkannya atau perbuatan yang dilakukannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang sentiasa sedia menerima dan menulisnya. [19] Dan apabila sampai ajal seseorang datanglah "Sakaratulmuat" membawa kebenaran yang telah dijanjikan, serta dikatakan kepada yang mengingkarinya sebelum itu "Inilah perkara yang engkau selalu mengelak diri daripadanya!" [20] Dan lagi apabila sampai saat yang ditentukan ditiuplah sangkakala untuk menghidupkan semula makhluk-makhluk yang telah mati; saat itu ialah hari berlakunya amaran yang telah diberikan. [21] Dan setelah itu datanglah tiap-tiap orang ke Padang Mahsyar, disertai dua malaikat yang satu menjadi pembawa, dan yang satu lagi menjadi saksi; [22] Serta dikatakan kepadanya "Demi sesungguhnya! Engkau di dunia dahulu berada dalam keadaan lalai tentang perkara hari ini, maka kami hapuskan kelalaian yang menyelubungimu itu, lalu pandanganmu pada hari ini menjadi tajam dapat menyaksikan dengan jelasnya perkara-perkara hari akhirat". [23] Dan berkatalah malaikat yang sentiasa ada bersama-samanya "Inilah Kitab catitan iman dan amal orang yang terletak dalam jagaanku, siap sedia untuk dibicarakan". [24] Setelah tiap-tiap orang dibicarakan, Allah berfirman kepada kedua malaikat yang menjadi pembawa dan saksi itu "Humbankanlah oleh kamu berdua, ke dalam neraka Jahannam tiap- tiap orang yang tetap degil dalam kekufurannya; - [25] "Yang sering menghalangi jenis kebajikan, yang melanggar hukum ugama, lagi yang meragukan kebenaran, [26] "Yang menyembah benda yang lain bersama-sama Allah; maka humbankanlah oleh kamu berdua akan dia ke dalam azab seksa yang seberat-beratnya". [27] Semasa ia dihumbankan ke dalam neraka Jahannam, ia mendakwa bahawa Syaitanlah yang menjadikan dia sesat; pada saat itu Syaitan yang sentiasa menyertainya di dunia dahulu berkata "Wahai Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi sememangnya dia sendiri berada di dalam kesesatan yang jauh terpesong". [28] Allah berfirman "Janganlah kamu berbalah lagi di hadapanKu, tidak ada gunanya berbalah pada masa Aku membuat keputusan; padahal kamu sedia mengetahui bahawa Aku dahulu telah memberi amaran kepada kamu akan menyeksa orang-orang yang bersalah. [29] "KeputusanKu itu tidak dapat diubah atau ditukar ganti, dan Aku tidak sekali-kali berlaku zalim kepada hambaKu". [30] Peringatkanlah manusia akan hari Kami bertanya kepada neraka Jahannam "Adakah engkau sudah penuh? " Ia menjawab "Adakah lagi sebarang tambahan?" [31] Dan ingatkanlah pula hari didekatkan Syurga bagi orang-orang yang bertaqwa, di tempat yang tidak jauh dari mereka. [32] Serta dikatakan kepada mereka "Inilah yang dijanjikan kepada kamu, - kepada tiap-tiap hamba yang sentiasa kembali kepada Allah dengan mengerjakan ibadat, lagi yang sangat memelihara dengan sebaik-baiknya segala hukum dan peraturan Allah; [33] "Iaitu orang yang takut melanggar perintah Allah Yang Maha Pemurah, semasa tidak dilihat orang dan semasa ia tidak melihat azab Allah, serta ia datang kepada Allah dengan hati yang tunduk taat". [34] Mereka dipersilakan oleh malaikat dengan berkata "Masuklah kamu ke dalam Syurga dengan selamat sejahtera; hari ini ialah hari bermulanya kehidupan yang kekal". [35] Mereka beroleh apa yang mereka kehendaki di situ, dan di sisi Kami ada lagi tambahan limpah kurnia yang tidak terlintas di hati mereka. [36] Dan berapa banyak kaum-kaum yang ingkar yang terdahulu daripada orang-orang musyrik Makkah itu Kami telah binasakan. Kaum-kaum itu lebih kekuatannya dan kehandalannya daripada mereka, lalu kaum-kaum itu keluar mencari perlindungan di merata-rata negeri. Meskipun demikian keadaannya dapatkah mereka menyelamatkan diri? [37] Sesungguhnya keterangan-keterangan dan peristiwa-peristiwa yang tersebut itu, tidak syak lagi mengandungi pengajaran bagi sesiapa yang mempunyai hati yang sedar pada masa membacanya, atau yang menggunakan pendengarannya dengan bersungguh-sungguh kepada pengajaran itu dengan menumpukan hati dan fikiran kepadanya. [38] Dan demi sesungguhnya! Kami telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak mengalami sebarang susah payah. [39] Oleh itu bersabarlah wahai Muhammad akan apa yang dikatakan oleh mereka yang menentangmu itu, dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu terutama sebelum terbit matahari dan sebelum matahari terbenam. [40] Serta bertasbihlah kepadaNya pada malam hari dan sesudah mengerjakan sembahyang. [41] Dan dengarlah apa yang diterangkan kepadamu sekarang ini mengenai hari kiamat, hari malaikat yang menjadi penyeru, menyeru makhluk-makhluk yang telah mati dari tempat yang dekat yang dapat didengar oleh semuanya, [42] Iaitu hari mereka mendengar pekikan seruan yang menyatakan perkara yang benar; hari seruan itu ialah hari masing-masing keluar dari kubur. [43] Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan, dan kepada Kamilah sahaja tempat kembali sekalian makhluk. [44] Pada hari bumi terbelah-belah untuk mereka segera keluar daripadanya. Perbuatan menghidupkan dan menghimpunkan mereka di Padang Mahsyar itu, mudah bagi Kami melaksanakannya. [45] Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan dari berbagai tuduhan terhadapmu wahai Muhammad, dan engkau bukanlah seorang yang berkuasa memaksa mereka supaya masing- masing beriman. Oleh itu, berilah peringatan dengan Al-Quran ini kepada orang yang takutkan janji azabKu. Adz-Dzaariyaat [1] Demi angin yang menerbang dan menaburkan debu, biji-bijian benih, dan lain-lainnya, dengan penerbangan dan penaburan yang sesungguh-sungguhnya, - [2] Dan awan yang membawa dan mengangkut muatannya ke tempat yang dikehendaki, - [3] Dan kapal-kapal yang belayar laju dengan kemudahan yang diberikan kepadanya, - [4] Dan malaikat-malaikat yang membahagi-bahagikan segala perkara yang mereka ditugaskan membahagikannya; [5] Sumpah demi sumpah bahawa sesungguhnya segala yang dijanjikan kepada kamu mengenai hari akhirat tetap benar; [6] Dan bahawa sesungguhnya balasan amal, tetap berlaku. [7] Demi langit yang mempunyai jalan-jalan yang berbagai bentuk keadaannya, [8] Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan berlainan pendapat mengenai ugama yang dibawa oleh Nabi Muhammad, [9] Dipalingkan daripada perselisihan itu orang-orang yang telah dipalingkan Allah dengan sebab keikhlasannya mencari kebenaran. [10] Binasalah orang-orang yang sentiasa mengeluarkan pendapat dengan cara agak-agak sahaja, [11] Iaitu orang-orang yang tenggelam alam kejahilan, serta lalaikan hari pembalasan. [12] Mereka bertanya secara mengejek "Bilakah datangnya hari pembalasan itu?" [13] Jawabnya hari itu ialah hari mereka diseksa dengan dibakar atas api neraka, - [14] Sambil dikatakan kepada mereka "Rasalah azab seksa yang disediakan untuk kamu; inilah dia yang dahulu kamu minta disegerakan kedatangannya". [15] Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa adalah ditempatkan di dalam beberapa taman Syurga, dengan matair-matair terpancar padanya. [16] Keadaan mereka di sana sentiasa menerima nikmat dan rahmat yang diberikan kepadanya oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka di dunia dahulu adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. [17] Mereka sentiasa mengambil sedikit sahaja masa dari waktu malam, untuk mereka tidur. [18] Dan pada waktu akhir malam sebelum fajar pula, mereka selalu beristighfar kepada Allah memohon ampun. [19] Dan pada harta-harta mereka, ada pula bahagian yang mereka tentukan menjadi hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang menahan diri daripada meminta. [20] Dan pada bumi ada tanda-tanda yang membuktikan keesaan dan kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mahu mencapai pengetahuan yang yakin, [21] Dan juga pada diri kamu sendiri. Maka mengapa kamu tidak mahu melihat serta memikirkan dalil-dalil dan bukti itu? [22] Dan di langit pula terdapat sebab-sebab rezeki kamu, dan juga terdapat apa yang telah ditakdirkan dan dijanjikan kepada kamu. [23] Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya apa yang tersebut itu tetap benar, tidak patut diragu-ragukan sebagaimana tidak sepatutnya diragukan benarnya kamu dapat berkata-kata. [24] Sudahkah sampai kepadamu wahai Muhammad perihal tetamu Nabi Ibrahim yang dimuliakan? [25] Ketika mereka masuk mendapatkannya lalu memberi salam dengan berkata "Salam sejahtera kepadamu!" Ia menjawab Salam sejahtera kepada kamu! "Sambil berkata dalam hati mereka ini orang-orang yang tidak dikenal. [26] Kemudian ia masuk mendapatkan Ahli rumahnya serta dibawanya keluar seekor anak lembu gemuk yang dipanggang. [27] Lalu dihidangkannya kepada mereka sambil berkata "Silalah makan". [28] Setelah dilihatnya mereka mereka tidak menjamah makanan itu, maka ia merasa takut dari keadaan mereka. Melihat kecemasannya, mereka berkata "Janganlah engkau takut wahai Ibrahim". Lalu mereka memberikan berita gembira kepadanya, bahawa ia akan beroleh seorang anak yang berpengetahuan. [29] Mendengarkan berita yang mengembirakan itu, maka datanglah isterinya sambil menjerit kehairanan lalu menepuk mukanya sambil berkata "Aku sudah tua, lagi mandul, bagaimana aku boleh mendapat anak?" [30] Mereka berkata "Demikianlah Tuhanmu berfirman, kami hanya menyampaikan sahaja; Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui".
juz 26 dan terjemahan