🎇 Tari Serimpi Sangupati Merupakan Contoh Tarian
Dikatakansebagai gerak ekspresif karena gerak dari tari-tarian tersebut merupakan gerak yang indah yang dapat menggetarkan perasaan manusia. Pada umumnya, gerak yang terdapat pada tari-tarian tersebut bukanlah gerak realistis yang dilakukan oleh manusia pada kehidupan sehari-harinya. Tari Serimpi Sangupati: D.I. Yogyakarta: 74: Tari Bedaya
c Tari Daerah. Beberapa tarian adat dari D.I. Yogyakarta meliputi tari Serimpi Sangupati, tari Bedaya, tari Beksan Nirbaya, tari Merak, dan tari Beksan Lawung Ageng. Tari Serimpi Sangupati merupakan tarian dengan gerakan lembut, dibawakan oleh perempuan. Tarian ini dibawakan di lingkungan keraton. Tari Bedaya juga merupakan tarian keraton.
Penentuanruang gerak dapat disesuaikan dengan jumlah penari, meliputi tunggal, berpasangan atau dilakukan dalam suatu kelompok. Tenaga - Dalam melakukan gerakan tarian dibutuhkan tenaga menyesuaikan bentuk dinamis, ritmis dan harmonis. Tanpa tenaga yang sempurna maka tidak mungkin tari dipentaskan dengan baik.
Halini juga berlaku pada seni tari di suatu daerah yang sangat beragam, contohnya dapat dilihat pada provinsi Jawa Tengah. Berikut beberapa tarian adat Jawa Tengah yang banyak dikenal: Tari Serimpi Sangupati; Tari Serimpi merupakan tarian khas Jawa Tengah yang berkembang di lingkungan Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta.
Tarimerupakan salah satu aspek seni untuk mengungkapkan perasaan melalui gerak. biasanya memiliki makna dan simbol tertentu yang terkandung di dalamnya. Berikut ini beberapa contoh dari tarian di beberapa daerah di Indonesia. Tari Seudati, dari Aceh Darussalam; Tari Saman, dari Aceh Darussalam Tari Serimpi Sangupati, dari Yogyakarta
4 Tari Serimpi Sangupati. Tari serimpi sangupati merupakan tari serimpi yang diciptakan oleh raja Pakubuwana IV. Beliau adalah seorang raja yang berkuasa pada tahun 1788 hingga 1820. Akan tetapi tarian ini baru terkenal saat Raja Pakubuwana IX berkuasa. Banyak yang mengira bahwa tarian ini adalah ciptaan Raja Pakubuwana IX.
Adabeberapa contoh tari tradisional Indonesia yang terpengaruh oleh kebudayaan Islam. Beberapa jenis tari tersebut di antaranya sebagai berikut: 1. Tari Saman (Aceh) Awal mulanya, tari ini merupakan tarian pesisir yang dimainkan untuk mengawali permainan sabung ayam. Selain itu, tarian ini juga dimainkan saat musim panen tiba, tepatnya
Tariandaerah di Indonesia banyak yang populer dan diakui oleh dunia, contohnya tari Saman. Tari Saman, Indonesia sudah pernah mendapat gelar "The Best Performance" di "The Internationaly Fork Festival" pada tahun 2013.Para penari berhasil membuat para penonton festival yang dilaksanakan di Yunani tersebut menjadi terpukau.
Contohnyaadalah tari serimpi, tari bedhaya, tari bondan, dan sebagainya. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Pada awalnya, tarian ini diperagakan sebagai pelengkap dari acara gawi adat, yaitu acara keagungan keratuan melinting. Ada 2 jenis tari tradisional klasik dan tradisional kerakyatan. Tari tradisional dari
vkRr. Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang indah. Salah satunya di bidang tari. Berbagai macam tari tersebar di setiap daerah. Tari sendiri adalah sebuah seni yang memanfaatkan gerak tubuh dengan diiringi alunan musik. Kali ini Munus akan menjelaskan tentang tari yang berasal dari Jawa Tengah yaitu Tari Serimpi. Yap, Tari Serimpi berasal dari daerah Surakarta dan Yogyakarta. Dahulu, tari ini merupakan tradisi Keraton Kesultanan Mataram. Serimpi juga merupakan tarian jawa klasik yang masih dikembangkan sampai sekarang. Sejarah Tari SerimpiMakna Tari SerimpiFungsi Tari SerimpiBusana dan Properti Penari SerimpiGerakan Tari SerimpiPola Lantai Tari SerimpiAlat Musik PengiringJenis – Jenis TarianKeunikan Tari SerimpiTarian ini berawal pada masa Kerajaan Mataram. Saat itu kerajaan dipimpin oleh Sultan Agung pada tahun 1613 – 1646. Tari ini dianggap sakral karena digunakan saat kegiatan ritual dan hanya dipentaskan dalam keraton. Tak heran, hanya penari terpilih saja yang boleh membawakan tari tahun 1755, Kerajaan Mataram mengalami perpecahan menjadi Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Akibatnya, tarian ini juga terkena dampak berupa perbedaan gerakan walau inti tarian tetap sama. Artikel TerkaitTahun 1788-1820, tari ini mulai muncul di Keraton Surakarta. Lalu mulai tahun 1920 sampai sekarang, tarian ini masih menjadi pelajaran di Taman Siswa Yogyakarta, kelompok tari serta Karawitan Krida Beksa ini juga disebut dengan tari Srimpi Sangopati, dengan arti kandidat penerus raja. Kata serimpi memiliki dua arti berbeda. Pertama, serimpi memiliki arti perempuan. Kedua, menurut Dr. Priyono serimpi memiliki kata dasar “impi” yang berarti mimpi. Dengan maksud ketika melihat tarian, penonton bagai dibawa ke alam mimpi. Makna Tari SerimpiGerakan dalam tarian ini menggambarkan keanggunan wanita, sebagai makna karakter perempuan Jawa. karakter perempuan yang wajib mempunyai sikap lembut , santun serta tutur kata yang halus. Tari ini memiliki beberapa makna berdasarkan jenis nya. Perbedaan makna tari serimpi terletak pada filosofi tokoh yang dimainkan dalam tarian. Contoh, pada tari srimpi padhelori menceritakan pedihnya cinta segitiga. Namun jenis tari yang sering dimainkan adalah serimpi sangupati. Menceritakan tentang calon penerus raja yang akan melanjutkan tahta Tari SerimpiPada zaman dahulu, fungsi tari serimpi adalah untuk acara keraton. Seperti acara pengukuhan raja, dan acara kenegaraan lainnya di keraton. Seiring berkembangnya waktu, tarian ini mulai dipentaskan di luar keraton. Sekarang, tari ini dipentaskan oleh masyarakat umum sebagai hiburan. Pelajari Juga Tarian Daerah LainnyaBusana dan Properti Penari SerimpiBusana yang dikenakan pada zaman dahulu berupa pakaian pengantin putri jogja. Penari juga terlihat anggun dengan dandanan khas Jawa. Namun dengan perkembangan zaman, busana penari dibuat tanpa lengan pada bagian atas dan menggunakan kain jarik bermotif. Bagian kepala, rambut penari digelung dengan dihiasi bunga serta hiasan berupa bulu burung kasuari. Ditambahkan pula hiasan seperti gelang, anting dan kalung. Properti tari serimpi adalah selendang. Selendang digunakan dengan diikat di pinggang serta diselipkan keris di bagian depan menyilang Tari SerimpiGerakan tarian serimpi memiliki tempo yang sangat halus. Ciri khas tarian ini adalah gerakannya yang sangat pelan. Gerakan kepala sampai kaki dilakukan secara harmonis. Ada 3 dasar gerakan tari srimpi, yaitu maju gawang gerakan berjalan memasuki panggung. Diakhiri dengan posisi duduk yang menandakan siap untuk menari, pokok gerakan inti, gerakan sesuai dengan cerita dari jenis tarian, mundur gawang gerakan keluarnya penari dari panggungPola Lantai Tari SerimpiPola lantai tari serimpi adalah horizontal atau lurus. Para penari akan membentuk barisan lurus dan tidak berpindah tempat. Penari hanya berada pada satu tempat. Pola lantai seperti ini digunakan karena menyesuaikan dengan tempo gerakan tari serimpi yang lemah Musik PengiringTarian serimpi diiringi dengan gamelan khas Yogyakarta. Saat penari masuk dan keluar, tarian diiringi dengan gending sabrangan. Dilanjutkan dengan gending ageng atau gending tengahan serta gending ladrang. Saat ada adegan perang, tarian akan diiringi dengan ayak-ayakan dan srebengan. Jenis – Jenis TarianMeskipun memiliki beberapa jenis, namun inti dari tari ini tetap sama. Berikut beberapa jenis tari srimpi Tari Srimpi China, salah satu tari yang berasal dari keraton yogyakarta. Tarian ini mendapat pengaruh budaya cina yang terlihat pada busana penari. Tari Srimpi Padelori, tari ini diciptakan oleh Sultan Hamengubuwono VI dan VII. Tari jenis ini dilengkapi dengan pistol dan keris kecil. Tari ini mengangkat kisah perang antara Dewi Sudarawerti dan Dewi Sirtu Palaeli. Tari Srimpi Merak Kasimpir, tari ini diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono VII. Ciri khas nya terletak pada properti tari yaitu pistol dan panah. Instrumen yang digunakan adalah gendhing merak Srimpi Gendangwati, diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono V. Tari ini dipentaskan oleh lima orang. Menceritakan kisah Angling Darmo tentang hubungan kekuatan ghaib. Properti tambahan berupa sebatang pohon dan seekor burung mliwis putih. Tari Serimpi Sangupati, diciptakan oleh Pakubuwana IX. Kata sangupati berasal dari kata sang pati yang berarti calon pengganti raja. Tari jenis ini dipentaskan saat pemberian tahta kerajaan. Tarian ini dimainkan oleh dua orang wanita serta melambangkan kematian bagi Srimpi Anglirmendhug, awalnya jumlah penari adalah 7 orang. Lalu sekarang hanya 4 orang saja. Tari ini digubah oleh Mangkunagara I. Tari Srimpi Ludira Madu, diciptakan oleh Pakubuwana V yang saat itu menjadi putra mahkota Keraton Surakarta. Julukannya adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom. Tujuan diciptakan tari ini adalah untuk mengenang Juga Tarian Daerah LainnyaKeunikan Tari SerimpiTari ini memiliki keunikan yang berbeda dari tari lainnya, antara lain Empat Orang Penari Tarian dengan gerakan yang gemulai ini dilakukan oleh empat orang saja. Meski hanya sedikit penari nya, namun tetap memiliki makna tersendiri. Hanya penari yang terpilih seleksi saja yang bisa membawakan tarian ini. Hal ini dikarenakan kesucian tari yang masih dijaga Suci dan Sakral Tarian ini memiliki tingkat kesakralan yang tinggi. Dahulu, tari ini hanya ditampilkan di kalangan keraton. Tari ini juga melambangkan kekuasaan raja. Tidak Membutuhkan SesajenMeskipun tari ini disakralkan, namun saat pementasan tidak ada sesajen yang digunakan. Sesajen hanya dipakai saat momen tertentu. Beragam JenisKarena adanya perpecahan kesultanan Mataram, menjadikan tari ini memiliki banyak versi yang berkembang di Yogyakarta dan Surakarta. Perkembangan di Luar KeratonTari ini berkembang di desa Ngadireso, Poncokusumo, Malang. Tari ini disebut dengan serimpi lima, karena dimainkan oleh lima orang penari. Umumnya tari jenis ini digelar untuk menghilangkan aura negatif dan nasib buruk. Begitulah sejarah tari serimpi hingga keunikan tari serimpi yang berkembang sampai saat ini. Baca juga Tari Saman Bentuk Puji Syukur Kepada Allah dalam Syair dan Pujian
Membedah aneka macam tarian daerah di Indonesia memang cukup menarik karena Indonesia punya banyak macam tarian yang memiliki identitasnya masing-masing. Termasuk tari Serimpi yang menjadi identitas bagi daerah Yogyakarta dan Surakarta. Daerah Jogja dan Solo yang identik dengan wilayah kesultanan keraton memang menawarkan kekentalan budaya yang tidak bisa diragukan lagi. Untuk kamu yang ingin mengenal tarian Serimpi, ulasan berikut cocok untuk disimak sebagai bahan referensi. Sejarah Tari Serimpi source Tari Serimpi berasal dari daerah Yogyakarta dan Surakarta yang identik dengan lingkungan keraton. Tarian ini diperkenalkan sekitar tahun 1613 – 1646, tepatnya pada masa Sultan Agung memerintah di Kerajaan Mataram. Usianya yang sudah tua ini menjadikan tarian Serimpi sebagai tarian daerah Jawa yang paling tua. Sama seperti tari-tarian tradisional yang lainnya, tarian Serimpi juga punya kesakralan dan kesuciannya karena memang asal-muasalnya berada di lingkungan kerajaan. Menurut awal sejarah tari Serimpi, tarian ini hanya dipentaskan sebagai bagian dari ritual yang digelar di lingkungan keraton saja. Penari-penari yang membawakan tarian ini juga tidak bisa sembarangan orang, melainkan hanya orang-orang terpilih saja yang diperbolehkan. Tarian Serimpi terpecah menjadi dua bagian tatkala perpecahan kerajaan Mataram terjadi pada tahun 1755. Akibatnya, tarian Serimpi terbagi menjadi tarian Serimpi Yogyakarta dan tarian Serimpi Surakarta. Meskipun inti tarian keduanya masih sama, namun gerakan-gerakan keduanya berbeda. Di keraton Yogyakarta, tarian Serimpi juga terpecah lagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis pecahan tarian Serimpi tersebut antara lain Serimpi Genjung, Serimpi Dhempel, Serimpi Among Beksa, Serimpi Babul Layar, Serimpi Pramugari, Serimpi Padhelori, serta Serimpi Cina. Tarian ini muncul kembali di lingkungan keraton Surakarta pada tahun 1788 – 1820, dan bahkan mulai tahun 1920 tarian ini menjadi pelajaran yang diajarkan di Taman Siswa Yogyakarta serta Krida Beksa Wirama yang merupakan kelompok tari dan karawitan. Dahulunya, tarian ini tidak dikenal sebagai tarian Serimpi seperti yang kita kenal saat ini, melainkan disebut sebagai Srimpi Sangupati atau maknanya adalah kandidat penerus raja’. Namun, Dr. Priyono berpendapat bahwa asal kata dari kata serimpi’ adalah impi’ yang artinya mimpi’. Makna Tari Serimpi source Makna tari Serimpi ini cukup mendalam, yakni menggambarkan kelembutan serta keanggunan yang dimiliki wanita Yogyakarta. Wanita Yogyakarta pada masa itu memang menjadi representasi dari karakter perempuan Jawa yang sebenarnya. Dalam tarian tersebut juga disampaikan pesan bahwa wanita Jawa harus memiliki tutur kata yang halus dan lembut dalam bertingkah laku. Masing-masing jenis tarian Serimpi juga memiliki makna dan filosofinya sendiri, sesuai dengan tokoh mana yang sedang diceritakan. Contohnya adalah kisah sedih cinta segitiga yang diangkat dalam Serimpi Padhelori. S elain itu tak kalah populernya adalah Serimpi Sangupati yang menceritakan kisah calon raja atau putra mahkota sebagai harapan penerus kekuasaan dan menjadi pengganti raja sebelumnya. Busana Tari Serimpi source Kostum penari Serimpi terlihat begitu khas dengan adat Jawa, terutama penggunaan kemben wanita Jawa yang begitu khas. Kostum yang cantik ini berpadu serasi dengan gerakan penari yang gemulai dan lemah lembut. Secara rinci, berikut merupakan busana beserta properti tari Serimpi. 1. Atasan Pada zaman dahulu, kostum penari Serimpi yang digunakan adalah pakaian pengantin khas Jogja. Namun, seiring berkembangnya zaman, busana tarian ini telah mengalami sedikit perubahan. Untuk bagian atasan baju yang digunakan adalah pakaian tanpa lengan yang biasanya berwarna hitam. 2. Mekak Mekak adalah sebutan untuk baju tambahan penari Serimpi yang memiliki beberapa warna, menyesuaikan jenis Serimpi yang dimainkan dan juga latar belakangnya. Mekak ini juga sering digantikan dengan rompi biasa, namun tetap memerhatikan latar belakang yang digunakan. 3. Selendang Selendang merupakan properti penting yang harus ada karena memengaruhi tampilan gerakan tarian Serimpi. Selendang yang digunakan memiliki motif batik pada bagian bawah atau ujung kainnya. Warna selendang yang dipilih adalah warna cerah dan warna motif biasanya adalah putih. 4. Sanggul Sebagai identitas khas pakaian adat Jawa, sanggul juga dimasukkan ke dalam riasan tari Serimpi. Penggunaan sanggul ini akan membuat tampilan rambut lebih rapi dan juga cantik dengan bentuk oval dan bulat yang disesuaikan dengan kebutuhan. Di bagian sanggul juga diberi hiasan lain seperti peniti ceplok, tusuk konde, atau peniti renteng. 5. Hiasan Burung Kasuari Hiasan lain yang ada di kepala adalah mahkota yang berbentuk burung kasuari serta bulu-bulu menjuntai yang membuat tampilan semakin cantik. 6. Centhung Selain aksesoris yang telah disebutkan sebelumnya pada bagian sanggul kepala, terdapat pula centhung yang dipasang pada bagian tengah sanggul. Centhung ini juga dimaksudkan agar bisa mempercantik tampilan penari khususnya di bagian kepalanya. 7. Kokart Kokart merupakan aksesoris sanggul yang berbentuk bunga dari bahan pita dan biasanya dipasang pada sanggul dengan menghadap ke belakang. Warna kokart yang sering dipilih sebagai hiasan dalam riasan tarian Serimpi adalah warna hijau dan hitam. 8. Cunduk Mentul Cunduk mentul dipasang pada bagian kepala depan dan juga menghadap ke arah depan. Aksesoris ini berbentuk bunga yang terbuat dari bahan logam mengkilap. 9. Gelang dan Kalung Para penari Serimpi juga mengenakan perhiasan berupa gelang dan kalung yang terbuat dari logam berwarna emas. Gelang digunakan di kedua tangan untuk memperlihatkan keindahan penari, mengingat banyaknya gerakan tangan dalam tarian ini. Sedangkan perhiasan kalung memiliki bentuk yang unik, yakni bertumpuk-tumpuk dengan ukuran besar untuk menjadi penutup bagian dada yang polos karena menggunakan kemben. 10. Anting-Anting Anting-anting yang digunakan para penari Serimpi terbuat dari bahan yang berbeda-beda, seperti bahan logam, manik-manik, batu mulia, dan masih banyak yang lainnya. Warna anting yang sering digunakan adalah warna emas dan perak yang memiliki desain sederhana namun tetap elegan. Anting berwarna emas memiliki makna tersendiri yang sudah biasa digunakan sejak zaman dahulu awal tarian Serimpi diciptakan. 11. Jarit Jarit atau jarik merupakan kain panjang bermotif batik yang digunakan untuk bawahan para penari Serimpi. Kain ini memang sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat Jawa karena memang ada di berbagai sisi kehidupan masyarakat Jawa. Motif jarik yang dipilih juga bermacam-macam, sesuai dengan makna dan filosofis yang terkandung di dalamnya. 12. Stagen Stagen merupakan sabuk yang berfungsi untuk mengikat jarit agar tidak melorot saat digunakan untuk bergerak. Sabuk ini terbuat dari kain yang ditenun dengan alat tradisional dengan kain berukuran tebal. 13. Sampur Serupa dengan fungsi selendang, sampur juga digunakan untuk memperindah gerakan dalam tarian Serimpi. Sampur yang digunakan biasanya memiliki warna yang cukup tegas dengan hiasan renda di bagian ujungnya. Sampur ini juga biasanya akan diayun-ayunkan bersamaan dengan gerakan tarian yang lembut dan pelan mengikuti alunan gending sesuai dengan jenis tarian yang sedang dimainkan. Musik Pengiring Tari Serimpi source Dikarenakan memang masih satu tubuh dengan budaya Jawa yang muncul di masa kesultanan Jogja dan Surakarta, maka musik pengiring yang digunakan dalam tarian Serimpi juga sama dengan gamelan Jawa. Gamelan dengan alat musiknya yang khas terdengar selaras dengan gerakan tari yang lembut. Musik yang digunakan saat penari masuk dan keluar pentas disebut dengan Gending Sabrangan. Untuk tarian bagian tengah-tengah akan diiringi dengan Gending Ageng atau tengahan dan dilanjutkan dengan Gending Ladrang. Sedangkan pada bagian gerakan yang menampilkan adegan atau kisah peperangan, musik yang digunakan disebut dengan Ayak-ayakan dan Srebengan. Jenis Tari Serimpi source Seperti yang dibicarakan sebelumnya, gerakan-gerakan dalam tari Serimpi sangat halus pada bagian temponya. Ciri utama tarian ini memanglah menampilkan gerakan tari yang dilakukan sangat pelan mengikuti alunan musik yang mendayu-dayu. Diharapkan juga dengan adanya keharmonisan antara gerakan kepala, tangan, dan kaki, makna dan simbol yang hendak disampaikan melalui tarian dapat terwujud. Meskipun bertempo pelan, terdapat tarian Serimpi heroik yang memiliki perpindahan gerakan dari pelan ke cepat, tetapi masih teratur. Pola lantai yang digunakan dalam tarian ini adalah pola lantai lurus atau pola lantai horizontal dengan penari yang berjejer. Setelah membentuk jejeran tersebut, penari akan menarikan gerakannya dan tidak berpindah alias hanya dalam satu posisi saja. Pola ini cocok digunakan karena senada dengan tempo gerakan tarian dan musik yang memang pelan dan penuh kelembutan. Beragam jenis tari Serimpi yang muncul merupakan hasil dari perkembangan dari waktu ke waktu, mulai dari bagian pementasan, gerakan, hingga pakaian yang dikenakan. Namun, meskipun berbeda jenis tarian-tarian tersebut masih memegang teguh unsur inti dalam tarian Serimpi itu sendiri. Berikut beberapa jenis tarian Serimpi yang ada sekarang ini dengan masing-masing kisah dan makna di dalamnya yang berbeda-beda. 1. Tari Serimpi Padhelori Jenis tarian Serimpi ini merupakan tarian yang diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwana VI dan VII. Dalam tarian ini terdapat properti berupa pistol dan keris kecil atau cundrik sebagai pelengkap tarian agar lebih tegas. Adanya properti tambahan tersebut disesuaikan dengan jalan cerita yang diangkat dalam tarian, yakni kisah Menak yang merupakan kisah Dewi Sirtu Palaeli yang berperang dengan Dewi Sudarawerti. 2. Tari Serimpi Cina Dinamakan dengan tarian Serimpi Cina karena memang pada bagian kostum tarian ini mendapat sedikit pengaruh dari kebudayaan Cina. Tarian Serimpi jenis ini merupakan tarian yang berasal dari keraton Ngayogyakarta. 3. Tari Serimpi Merak Kasimpir Tak hanya menciptakan tarian Padhelori, Sultan Hamengkubuwana VII juga menciptakan jenis Serimpi yang lainnya, yakni Serimpi Merak Kasimpir. Tarian Serimpi jenis ini memiliki daya tarik berupa alunan Gending Merak Kasimpir yang mengiringi tarian. Properti yang digunakan ialah pistol dan panah atau yang disebut dengan jemparing. 4. Tari Serimpi Sangupati Tarian Serimpi Sangupati sebenarnya merupakan karya dari Pakubuwana IV, raja yang bertahta pada tahun 1788 – 1820, namun tarian ini lebih dikenal sebagai ciptaan dari Pakubuwana IX. Sangupati merupakan sebuah nama yang berasal dari kata sangu pati’ yang berarti calon pengganti raja. Tarian Serimpi jenis ini dimainkan saat acara pemberian tahta yang dilakukan oleh penari wanita berjumlah dua orang. Tak hanya itu, tarian ini juga menjadi lambang kematian bagi kolonial Belanda. 5. Tari Serimpi Gendangwati Gendangwati merupakan jenis tarian Serimpi yang dibuat oleh Sultan Hamengkubuwana V. Tarian ini mengangkat cerita mengenai Angling Darmo yang memiliki kekuatan gaib dan dimainkan oleh oleh 5 orang penari. 6. Tari Serimpi Anglirmendhug Tarian Serimpi Anglirmendhug merupakan gubahan tarian yang dilakukan oleh KGPAA Mangkunagara I. Saat ini tarian ini dimainkan oleh 4 orang penari setelah dahulu biasanya dimainkan oleh 7 orang penari. 7. Tari Serimpu Ludira Madu Saat menjadi putra mahkota Keraton Surakarta, Pakubuwana V atau yang saat itu dijuluki dengan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom, menciptakan sebuah versi dari tarian Serimpi yang dinamakan tarian Serimpi Ludira Madu. Tarian ini diciptakan dengan tujuan agar ia bisa mengenang mendiang sang ibu yaitu Adipati Cakraningrat yang merupakan keturunan Madura dari Pamekasan. source 1. Tarian yang Suci dan Sakral Tarian ini berhubungan erat dengan kekuasan raja keraton, sehingga mengandung nilai kesakralan dan kesucian yang tinggi sebagai perlambang pusaka raja. 2. Memiliki Keistimewaan dan Kedudukan di Keraton Karena memang diciptakan oleh raja-raja keraton, maka tidak heran jika tarian Serimpi memiliki kedudukan istimewa di kalangan keraton dari zaman dahulu hingga sekarang ini. Sangking sakralnya tarian ini, membuatnya tidak boleh disejajarkan dengan tarian yang lainnya. 3. Tidak Membutuhkan Sesajen Meskipun budaya Jawa juga kental dengan agama Hindu yang memakai sesajen pada zaman dahulu, tetapi untuk memainkan tarian ini sesajen tersebut tidak dibutuhkan. Namun, pada momen-momen tertentu tarian ini dilengkapi dengan sesajen. 4. Disajikan oleh Empat Orang Penari Tak membutuhkan banyak orang, untuk memainkan tarian ini hanya dibutuhkan 4 orang penari wanita saja. Para penari akan memulai gerakan dengan gemulai dan anggun mengikuti alunan gending sesuai dengan bagiannya. Meski penarinya sedikit, tarian tersebut mengandung makna yang sangat sakral, seperti melambangkan karakter yang sopan, berbudi pekerti baik, serta lemah lembutnya wanita Jawa. 5. Hanya Dipentaskan oleh Orang-Orang Terpilih Karena sifatnya yang sakral dan suci, penari yang memainkan tarian ini bukanlah orang yang sembarang dipilih. Para penari yang berhak memainkan tarian ini harus mengikuti seleksi yang ketat terlebih dahulu dan harus lolos seleksi tersebut. 6. Perkembangan Tari Serimpi yang Sangat Beragam Keunikan dari tarian ini juga karena adanya jenis yang beragam sebagai akibat dari pecahnya kesultanan menjadi dua bagian, yakni kesultanan Yogyakarta dan kesultanan Surakarta. 7. Berkembang di Luar Keraton Meskipun memiliki sifat yang sakral dan tidak boleh dimainkan sembarangan orang, nyatanya tarian Serimpi mulai berkembang di luar area keraton. Salah satunya yang paling populer adalah tarian Serimpi Lima yang memang dimainkan oleh 5 orang penari. Bukan di daerah asalnya, tarian ini justru berkembang di Jawa Timur, tepatnya di desa Ngadireso, Poncokusumo, Malang. Tarian ini digelar sebagai bentuk pembersihan diri dari aura negatif dan sebagai bentuk harapan bahwa nasib buruk akan hilang. Baca Juga 5 Jenis Tari Topeng Cirebon Disertai Sejarah, Filosofi, dan Gerakannya Video Tari Serimpi Untuk memudahkan pembelajaran mengenai tari Serimpi Yogyakarta dan Surakarta, video berikut mungkin bisa kamu tonton. Jangan lupa untuk memerhatikan setiap gerakan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dalam ulasan kali ini. Kekayaan budaya Indonesia hendaknya menjadi kebanggaan bagi warga negara dan bisa menjadi salah satu alasan mengapa kita harus cinta Indonesia. Salah satu bentuk menjaga kelestariannya bisa dilakukan dengan mempelajari tariannya, meski sedikit demi sedikit.
Tari Serimpi – Ragam tarian yang ada di Indonesia memang sangat banyak. Salah satu tarian daerah yang bisa dipelajari adalah Tari Serimpi dengan segala keunikannya. Tarian ini menjadi salah satu yang menarik untuk diulas karena segala aspek pendukung di dalamnya juga menarik. Oleh sebab itu, pembahasan kali ini akan menguraikannya. Bagi yang sedang mendalami tari tradisional, maka tarian ini juga tidak boleh dilewatkan untuk dipelajari. Mulai dari sejarah, fungsi, keunikan, hingga propertinya sudah jelas dan terkonsep dengan menyeluruh. Sehingga, semua sudah bisa dipahami dengan baik tanpa ada yang terlewat. Untuk uraiannya, simak secara lengkap di bawah ini Asal Tari Serimpi Tarian Serimpi adalah jenis tarian yang asalnya dari Yogyakarta. Secara khusus, tarian ini sudah ada di wilayah tersebut sejak zaman Kerajaan Mataram sedang dalam masa kejayaan. Lingkungan keraton merupakan cikal bakal tarian ini berdiri. Hal ini tentunya membuat tarian ini kental akan tradisi dan budaya setempat. Semua aspek yang ada dalam tarian ini tentunya sangat bermakna dan mendalam dari segi isinya. Jika menonton tarian ini, maka nuansa Jawa akan sangat terasa. Dengan adanya aspek ini, maka penonton bisa langsung menangkap isi tarian yang awalnya dari Jawa ini. Jadi secara struktural, tarian ini akan memancarkan kesan tradisional Jawa yang kental. Baca Juga Tari Seudati Sejarah Tari Serimpi Sejarah tari ini bermula dari Kerajaan Mataram yang waktu itu dipimpin oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada tahun 1613-1646. Waktu itu, Tari Serimpi adalah bentuk kejayaan kerajaan. Tarian ini juga tergolong sakral dan hanya ditampilkan di lingkungan keraton. Namun pada tahun 1775, Kerajaan Mataram terbagi menjadi dua. Imbasnya, tarian ini juga terbagi menjadi dua golongan dengan gerakan yang berbeda. Hingga pada tahun 1788-1820, tarian ini mulai dipakai lagi di Keraton Surakarta. Sedangkan di Keraton Yogyakarta, tarian ini mulai muncul dan masuk ke mata pelajaran secara penuh pada tahun 1920. Hingga saat ini, tarian ini juga masih menjadi aset budaya yang terus dilestarikan. Properti Tari Serimpi Komponen properti tentunya tidak boleh ketinggalan dalam pagelaran Tari Serimpi yang dilakukan. jenis properti yang ada dalam tarian ini juga tergolong banyak. Namun setiap propertinya wajib ada dan harus dilengkapi. Jika satu saja tidak ada, maka tarian ini tidak bisa dikatakan lengkap. Berikut daftar propertinya beserta dengan penjabaran yang ada 1. Baju Properti pertama yang wajib ada adalah baju. Penari yang menarikan tarian ini akan memakai baju dengan sebutan dodotan. Baju ini memiliki warna hitam polos dan akan menutupi tubuh bagian atas penari sebatas dada. Sedangkan dada ke atas hingga pundak tidak akan tertutupi oleh properti baju ini. 2. Mekak Selain baju yang disebut dodotan, ada juga properti bernama mekak. Mekak ini merupakan baju tambahan yang dipakai penari untuk menutupi dodotan. Tampilan mekak sendiri tergolong menarik karena sudah ditambah dengan beberapa ornamen menarik. Namun jika tidak ada mekak, biasanya penari akan menggantinya dengan rompi. 3. Selendang Selanjutnya ada selendang yang merupakan salah satu properti wajib tarian ini. Komponen selendang ini biasanya akan dipakai penari sebagai pelengkap dan akan dipasangkan di badan. Sedangkan untuk warnanya sendiri, lebih banyak akan memakai warna merah dengan corak putih. Selain itu, motifnya sendiri akan khusus memakai motif batik. 4. Sanggul Lalu ada juga properti sanggul yang akan dipakai penari di bagian kepala. Sama seperti tarian Jawa lainnya, properti sanggul tidak pernah ketinggalan. Namun bedanya, sanggul ini memiliki tatakan di bagian dasarnya sehingga bentuknya agar berbeda dengan sanggul pada umumnya. Namun fungsi utamanya masih sama yaitu untuk memperindah kepala penari. 5. Hiasan Kepala Burung Ada juga properti seperti kepala burung yang akan menghiasi kepala penari. Properti ini secara khusus dipakai sebagai tambahan aksesoris yang penuh dengan makna. Secara khusus, bentuk hiasan ini akan menyerupai kepala burung kasuari. Dengan pemakaiannya di kepala penari, maka keindahannya juga akan terpancar. 6. Centhung Sebagai tambahan, ada juga properti centhung yang dipakai di bagian tengah kepala. Jadi, properti ini akan diletakkan di bagian atas sanggul penari. Fungsi dari centhung ini adalah untuk memperindah tampilan kepala penari. Warna centhung ini beragam. Biasanya, pemakaiannya akan disesuaikan dengan warna kostum penarinya. 7. Kokarde Kokarde adalah jenis aksesoris lain yang juga dipasangkan di kepala penari. Bentuk properti ini menyerupai bentuk bunga yang bahan pembuatan utamanya adalah pita. Untuk peletakannya sendiri secara detail sanggul dengan menghadap ke belakang. Untuk jenis warnanya sendiri beragam, bisa hitam atau hijau. 8. Cunduk Mentul Jika kokarde dipakai dengan menghadap ke belakang, maka ada properti serupa bernama cunduk mentul yang akan dihadapkan ke depan. Bentuknya juga menyerupai bunga. Dengan memakai properti ini, maka komponen keindahan juga akan semakin terpancar pada penari. Hal ini juga sudah dijadikan patokan aksesoris penari. 9. Perhiasan sebagai Aksesoris Lalu ada juga perhiasan penari yang dipakai sebagai komponen aksesoris. Secara keseluruhan, penari akan memakai kalung, gelang, dan anting-anting di badannya. Semua properti ini umumnya memakai bahan logam dan memiliki warna dominan emas. Desainnya sendiri sangat menarik dengan beberapa ornamen dan ukiran. 10. Jarik Properti lain yang wajib ada adalah jarik. Kain ini merupakan properti wajib yang harus dipakai oleh penari. Untuk motifnya sendiri, secara khusus akan memakai batik motif parang. Pemilihan motif ini bukan tanpa alasan. Motif parang ini akan memberi arti tidak mudah menyerah. Tentunya, hal ini juga tersirat dalam tariannya. 11. Stagen Pakaian penari yang tersusun dari beberapa properti tentunya tidak akan terlalu kencang saat dipakai. Karena alasan ini, maka dibutuhkan properti lain yang bisa mengencangkan pakaian. Properti tambahan ini bernama stagen. Komponen ini akan dipasang di pinggang penari dengan beberapa corak mengelilinginya. 12. Sampur Selanjutnya ada properti sampur yang dipakai oleh penari. Sampur ini adalah kain yang memiliki warna mencolok dengan tambahan payet unik di dalamnya. Dengan sampur ini, maka setiap penari bisa memanfaatkannya saat gerakan tari dilakukan. Bisa dikatakan sampur ini masuk dalam properti wajib yang tidak boleh terlewat. 13. Slepe dan Totokan Selain stagen yang dipakai di pinggang, slepe juga akan dipakai oleh penari di tempat yang sama. Jika stagen dipakai untuk mengencangkan pakaian, slepe ini dipakai untuk memperindah bagian tersebut. Warna slepe ini bermacam-macam. Sedangkan totokan adalah benda pengait slepe saat proses pemasangan di pinggang dilakukan. 14. Keris Keris juga masuk dalam jajaran properti penting lainnya. Properti ini akan dipakai di bagian depan dan diselipkan di stagen. Peletakan stagen ini juga tidak bisa sembarangan. Saat diselipkan di stagen, keris ini harus menghadap ke bagian kiri. Hal ini harus diperhatikan dengan baik dan harus diikuti saat pemasangannya. 15. Jembeng Selain keris, properti lain yang wajib ada adalah jembeng. Properti ini memiliki bentuk seperti perisai yang unik dan menarik. Bagi penari, jembeng ini tergolong penting dan wajib ada dan harus dipakai. Jembeng ini juga bisa disimbolkan sebagai pendamping dari keris. Karena penting, maka properti ini akan selalu ada. 16. Tombak Seperti halnya keris dan jembeng, tombak juga masuk dalam properti tambahan lainnya. Meski masuk dalam jajaran properti Tarian Serimpi. Namun sebenarnya properti ini bisa dipakai dan bisa tidak. Jadi penggunaannya opsional tergantung cerita dan kisah yang akan ditampilkan dalam tarian ini secara menyeluruh. 17. Bunga Melati Properti terakhir yang ada dan dipakai oleh penari adalah bunga melati. Biasanya, bunga melati ini akan dirangkai sedemikian rupa dan akan dipasang di bagian kepala penari. Bunga yang disematkan di sanggul ini akan menjuntai hingga pundak. Dengan adanya komponen ini, maka tampilan penari bisa semakin indah. Baca Juga Tari Sigeh Pengunten Pola Lantai Tari Serimpi Secara struktural, Tari Serimpi ini memakai pola lurus dan horizontal di seluruh rangkaian tariannya. Dengan adanya pola lantai ini. Maka penari akan menggunakan pola yang tetap dan tidak berpindah-pindah. Penggunaan satu posisi dalam tarian ini juga termasuk patokan yang biasa dipakai dalam tariannya. Menggunakan pola lantai ini tentunya bukan tanpa alasan. Secara menyeluruh, gerakan tari ini termasuk yang lembut dan pelan. Sehingga, pola lantai yang dipakai juga sangat minimalis dan tidak banyak. Dengan adanya hal ini, maka bisa dipastikan pergerakannya akan lebih terstruktur dan tidak tidak terlalu intens. Baca Juga Tari Sintren Gerakan Tari Serimpi Gerakan untuk Tari Serimpi ini secara mendasar sangat beragam. Ada beberapa gerakan dasar yaitu pada bagian kaki, tangan, dan kepala. Namun jika dibedakan lagi, gerakan tarian ini dimasukkan dalam tiga golongan berbeda. Berikut adalah tiga jenis gerakan yang bisa ditemukan dalam tarian ini secara menyeluruh Maju gawang merupakan gerakan pembuka yang ditampilkan penari di awal tarian. Biasanya, gerakan ini dimulai saat pelari memasuki pentas. Pokok merupakan gerakan inti yang menceritakan kisah tariannya. Penonton bisa menarik makna tarian dari bagian ini. Mundur gawang merupakan gerakan akhir yang masuk dalam gerakan penutup pada tarian ini. Keunikan Tari Serimpi Tarian ini juga memiliki keunikan sendiri dalam penampilannya. Secara khusus, ada beberapa komponen unik dari Tari Serimpi yang bisa dipahami. Dengan memahami beberapa keunikan ini, maka makna dan arti penting dari tarian ini juga akan dipahami. Berikut beberapa keunikannya yang menarik untuk diketahui Penari dari tarian ini hanya orang-orang terpilih saja. Hal ini masih berkaitan dengan kesakralan tarian ini. Pada pementasannya, tidak diperlukan sesajen. Meski tarian ini masuk kategori yang sakral dan suci, namun tidak perlu sesajen untuk pagelarannya. Tarian ini terbagi menjadi dua jenis yang masuk dalam kategori Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta. Fungsi Tari Serimpi Awalnya, fungsi Tari Serimpi adalah sebagai ritual penting di keraton. Jadi, tarian ini hanya akan dipentaskan di acara sakral yang dilakukan di lingkungan keraton saja. Misalnya saat pengangkatan tahta, atau saat kegiatan suci lainnya. Fungsi yang satu ini terus dilakukan selama masa kerajaan masih berdiri. Namun seiring dengan perkembangan zaman, mulai terjadi pergeseran fungsi dari tarian ini. Saat ini Tarian Serimpi mulai banyak ditarikan di berbagai kesempatan. Masyarakat sudah bisa melihat tarian ini secara menyeluruh tanpa harus menunggu acara khusus. Tempat pagelarannya juga bisa di mana saja tanpa harus di keraton. Penutup Tari Serimpi Itulah penjelasan lengkap mengenai Tari Serimpi dan segala aspek pendukungnya. Dengan adanya penjabaran di atas, maka bisa dimanfaatkan untuk menambah wawasan. Mulai dari sejarah, keunikan, fungsi, hingga propertinya sudah ada dan diuraikan secara lengkap. Agar tidak ada yang salah, maka pahami setiap komponennya dengan baik. Tari Serimpi
tari serimpi sangupati merupakan contoh tarian